Tandaseru — Anggota DPRD Halmahera Utara Irwan Djam meminta warga suku Tobelo-Galela agar tak lagi memilih paslon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara berdasarkan pendekatan suku semata. Pasalnya, pada pemilihan 2019 lalu gubernur terpilih yang berasal dari Togale justru membuat malu dan mengecewakan.
Hal ini disampaikan Irwan dalam kampanye terbatas paslon Sultan Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan (HAS) yang dipusatkan di Desa Igobula, Kecamatan Galela Selatan, Selasa (29/10/2024).

Menurutnya, memilih pemimpin harus juga berdasarkan rekam jejak, kepribadian, dan kapasitas.
“Ada pasangan calon yang datang atas nama suku. Bapak ibu dan saudara sekalian, kita sudah jenuh. Kenapa? Bang Asrul ini ketua tim pemenangan pilgub beberapa waktu lalu. Saya juga tim bersama Sahrin Hamid, ada Mirzan Salim juga. Tapi kita sudah rasakan (seperti apa) di akhir ujung kekuasaan. Tong malu,” ujar Irwan.
“Sebagai anak daerah yang selama ini kita junjung, kita muliakan, bahkan dia datang kong kita cium tangan karena kita menganggap dia salah satu ulama. Kita menganggap dia adalah salah satu tokoh, tong pe panutan, yang mestinya memberi contoh terbaik terhadap komunitas Tobelo dan Galela,” sambung Sekretaris DPC PDI Perjuangan Halut ini.
Sayangnya, kata Irwan, di akhir kekuasaan yang selama ini diagung-agungkan ternyata memberikan tamparan keras kepada warga Togale khususnya dan Malut pada umumnya.
“Karena itu di momentum ini kita hentikan cara-cara yang mengkapitalisasi, yang menggiring suku dan entitas lainnya yang pada akhirnya memberikan tamparan keras buat torang samua. Jadi so cukup sudah, datang kamari kong bakasiang-kasiang supaya tong pilih,” tegasnya.
Tinggalkan Balasan