Tandaseru — Pasien positif Covid-19 di Provinsi Maluku Utara kembali mengalami penambahan, Kamis (9/7). Penambahan 40 pasien hari ini membuat angka kasus positif corona menjadi 1.077.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Utara, dr. Alwia Assagaf mengungkapkan, penambahan terbanyak berasal dari Kabupaten Halmahera Selatan 22 orang, Kota Ternate 13 orang, Kota Tidore Kepulauan 3 orang, Pulau Morotai 1 orang, dan Halmahera Utara 1 orang.
“Lalu ada 3 orang sembuh, yakni 1 pasien asal Tikep berinisial AAP, dan 2 pasien asal Ternate berinisial FTA dan MTA. Sehingga total pasien sembuh berjumlah 131 orang,” terangnya.
Sedangkan pasien meninggal akibat Covid-19 bertambah 2 orang menjadi 34 orang. Keduanya berasal dari Tikep berinisial NS dan AM.
Sementara itu, Direktur LSM Rorano Malut, M. Asghar Saleh dalam rapat Panitia Khusus Covid-19 DPRD mengungkapkan, semua skema penanganan harus saling berhubungan dan mendukung. Tak ada gunanya upaya promotif dan preventif dilakukan tanpa dukungan peralatan yang memadai untuk mempercepat penegakan diagnostik.
“Atau sebaliknya penegakan diagnostik yang cepat tak berpengaruh jika kesadaran masyarakat makin hilang,” ujarnya.
Asghar bilang, Malut butuh Lab PCR. Meski saat ini sudah ada sumbangan mesin, tapi belum bisa digunakan.
“Sementara rate of transmission kita masih 1,4. Ada di atas ketentuan WHO dan Kemenkes. Artinya penularan di lokal masih tinggi. Bagaimana memastikan siapa yang terinfeksi atau tidak jika kita tak punya lab,” jabarnya.
Setelah hasil lab terkonfirmasi positif, sambungnya, maka pasien harus dikarantina. Tak bisa memberi pilihan karantina mandiri karena masyarakat tidak siap dan anggaran Covid-19 masih banyak.
“Rp 163 miliar baru terpakai kurang dari setengahnya. Tidak elok melihat semua hotel dipakai perusahaan tambang untuk karantina karyawan mereka sementara warga yang positif yang mestinya juga dikarantina masih stay at home juga karena Pemda tidak menyediakan tempat,” sambungnya.
Asghar berujar, karena tak punya lab dengan PCR maka siang tadi 238 spesimen hasil swab dikirim lagi ke Makassar. Terbanyak dari Ternate, Morotai dan Kepulauan Sula, ada juga dari Haltim, Halut, Tidore dan Halbar.
“Moga hasil pemeriksaan cepat kembali ke Ternate lagi. Kalau tidak maka akan menumpuk lagi kasusnya,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan