Dalam perjalanan pulang kami memilih mencoba jalur darat. Mama Ia menemani kami dalam pelayaran 3 jam ke Desa Lelewi, Kecamatan Gane Timur Tengah.

Mama ia (tengah) bersama kami. (tandaseru/Helmi)

Om Podo, motoris kami, membawa mampir Dodawe Weda untuk menjala ikan kira, ikan berukuran kecil dengan tulang lunak.

Ikan-ikan kira lalu diracik Mama Ia jadi gohu di atas perahu yang melaju, lengkap dengan potongan terong dan perasan air jeruk. Segar dan mengenyangkan dilahap dengan sagu. Sekali lagi perut kami diselamatkan wanita baik itu.

Di Lelewi, kami berat hati mengucapkan perpisahan. Lantas melanjutkan perjalanan dengan Daihatsu Sigra yang dikemudikan Iswan, sopir asal Matuting.

Perjalanan sejauh 143 km ke Kota Sofifi itu dibanderol tiket Rp 300 ribu per orang. Lebih hemat waktu dibandingkan jalur laut.

Di Sofifi, penyeberangan ke Ternate hanya memakan waktu kurang dari sejam dengan tiket Rp 50 ribu per orang.

Lelahnya perjalanan melintasi dua kota dan dua kabupaten tak sebanding dengan pengalaman menakjubkan selama di Widi.

Kami pasti kembali ke pulau itu.