Sekilas Info

FEATURE

Menyepi di Kepulauan Widi, “Dunia Lain” di Kaki Halmahera

Laut hijau tosca di laguna Kepulauan Widi. (tandaseru/Ika Fuji Rahayu).

Tandaseru -- Kepulauan Widi bisa dibilang potongan surga di Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Namun perjalanan menuju Widi tak semudah travelling ke destinasi healing lainnya. Kendala utamanya adalah akses transportasi.

Kami -saya, Barak, Salim, Anti, dan Ika- memutuskan menyambangi Widi pada akhir pekan kedua Juli 2022. Angin selatan masih kencang.

Setelah melalui banyak pertimbangan, kami putuskan lewat jalur laut. KM Marin Teratai rute Ternate-Babang, Pulau Bacan, jadi pilihan. Ini setelah kapal tol laut Sabuk Nusantara 105 yang berlabuh langsung di daratan Gane tengah portstay di Pelabuhan Ahmad Yani hingga waktu yang tak ditentukan.

Berbekal tiket seharga Rp 130 ribu per orang, kami tiba di Pelabuhan Babang pada Sabtu (16/7) pagi usai berlayar semalaman.

Gerimis menyambut. Langit tampak tak bahagia.

Perjalanan masih harus dilanjutkan ke Desa Gane Dalam, Kecamatan Gane Barat Selatan.

Ada dua pilihan transportasi laut menuju Gane Dalam. Speedboat dan kapal motor kayu.

Kami diberi tahu Salim -rekan seperjalanan asal Gane Luar- hari itu jadwal motor kayu Mus beroperasi. Setibanya di pelabuhan pasar baru, Mus tampak sudah sarat penumpang dan muatan.

Kapal tua ringkih itu menahan beban yang tak ringan; puluhan penumpang, berkarung-karung muatan, hingga sepeda motor.

"Motor kayu sudah penuh. Tara bisa lagi (tambah penumpang)," kata seorang petugas KPLP yang menjaga pelabuhan begitu kami turun dari angkot.

"Kalau mau di atas (atap kapal, red) boleh, tapi hujan ini," sambungnya.

Saya kecewa. Ini bisa jadi satu-satunya jalan kami menuju daratan Gane. Untuk menunggu semalam lagi di Bacan rasanya terlalu riweuh, mengingat banyaknya bawaan kami.

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6
Penulis: Tim
Editor: Sahril Abdullah