Kami menatap sedih ABK Mus menyesaki kapal itu dengan muatan tambahan.

Melihat kekecewaan kami, si petugas KPLP kembali naik ke kapal, memastikan ruang untuk penumpang tambahan.

Tara bisa,” katanya sambil menggelengkan kepala.

Beberapa menit berlalu, datang beberapa calon penumpang yang juga tak kebagian tiket Mus.

Kami memutuskan berunding untuk menyewa sebuah speedboat. Petugas KPLP membantu mencarikan motoris yang bersedia mengantarkan kami ke Gane Dalam dengan tarif Rp 4,5 juta.

13 penumpang berhasil dikumpulkan untuk menumpangi speedboat, termasuk rombongan calon pengantin pria yang turun di Desa Pasipalele.

Meski langit masih mendung, pengaruh angin selatan tak terlalu kami rasakan dalam pelayaran sejauh 38 mil laut.

Pelabuhan Desa Gane Dalam. (Tandaseru/Ika Fuji Rahayu).

Di Desa Gane Dalam, kami dijemput Pak Abdillah, paman Salim dari Gane Luar, dengan Kijang-nya.