Sekilas Info

Memahami Banda Naira dari Jejaknya

Mansyur Armain. (Istimewa)

Entah kapan gunung itu meletus. Saya tidak tahu tahunnya. Saya sekadar membayangkan, kalau gunung di waktu meletus dan lavanya mengenai orang-orang Belanda yang sedang menjajah Banda Naira. Itu saja.

Sementara dalam sebuah novel Mirah dari Banda yang ditulis Hanna Rambe, katanya, pernah seorang Gubernur Jenderal, Van der Capellen, tiba saat gunung itu meletus, dan rombongannya sempat mengungsi ke Pulau Ay selama sehari.

Ketika saya membaca novel Mirah dari Banda, saya banyak menemukan ketangguhan Hanna saat mengunjungi pulau Banda di bulan April-Mei 1982. Ia menyusuri pulau itu dengan menguraikan jejaknya bersama orang-orang yang masih  mengurusi pala di kebun. Sebagian kebun, telah dipekerjakan oleh perempuan.

Hanna menggunakan Wendy sebagai pemeran utama untuk memahami kecantikan Mirah. Mulai dari kedua matanya. Bulat, besar, bersinar sangat cemerlang. Empat baris bulu mata yang lentik dan hitam menghias mata tua yang tetap bersinar itu.

Sementara Leon Agusta dalam tulisan di sampul buku ”Mirah Dari Banda” mengungkap sisi paling gelap tragedi kemanusiaan perang dan perbudakan oleh penjajah Belanda dan jepang terhadap bangsa Indonesia. Perang dan penjajahan telah menginjak-injak harkat kemanusiaan serta menorehkan luka dan trauma bagi perempuan korban perang, seperti Mirah. Kuli kontrak, jugun yangfu romusha, nyai (perempuan piaraan), buruh anak adalah pengalaman yang menjadi sisi dan warna kelam kehidupan bagi Mirah dari Banda dan semua perempuan yang mengalaminya.

Oleh Muhammad Farid dalam buku “Tana Banda” terdapat 3 di Indonesia yang menggunakan nama “Banda” yaitu Banda Aceh, Banda Naira, dan Banda Eli. Nama pertama berada di ujung Barat Indonesia, dan nama terakhir berada di bagian Timur Indonesia.

Pernah dikatakan juga, “manusia pertama” di Banda; kisah penyebaran agama Islam, peran sentral beberapa tokoh, dan asal-muasal buah pala. Ada yang disebutkan juga, “Naira” disebutkan dalam banyak laporan kolonial sejak Portugis sampai Inggris. Juga dalam banyak kartografi milik VOC yang kadang ditulis “Eiland Naira”, kadang juga hanya ditulis “Banda”.

Selanjutnya 1 2 3 4 5