Tandaseru — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ternate mulai mengobservasi persiapan pembukaan sekolah, Kamis (13/8). Sebelum sekolah dibuka kembali, Gustu memastikan seluruh guru akan di-rapid test terlebih dulu.

Kepala Operasional dan Pencegahan Gugus Tugas Kota Ternate M. Arif Gani mengungkapkan, sebelum pembukaan sekolah akan digelar simulasi penerapan protokol kesehatan dulu di 12 SD dan 5 SMP. Pada hari pertama tadi, observasi sudah dilakukan di SMP Negeri 1, SMP Negeri 3, dan SMP Muhammadiyah. Besok (14/8) akan dilanjutkan di SMP Islam dan SD.

Dia bilang, selama masa pandemi Covid-19 berlangsung sudah 6 bulan aktivitas sekolah juga ikut berhenti. Sekolah-sekolah yang telah diobservasi sudah menyiapkan fasilitas cuci tangan, masker, disinfektan, dan hand sanitizer.

“Dari empat sekolah yang sudah dikunjungi sudah sangat siap maka hari Selasa (18/8) siap melakukan simulasi belajar tatap muka,” kata Arif.

Arif menegaskan, protap kesehatan akan diperketat dalam proses belajar-mengajar tatap muka. Jika ada siswa atau guru yang kurang sehat maka akan langsung dipulangkan.

“Kita juga menyiapkan pelayanan tim evakuasi yang sewaktu-waktu dibutuhkan. Akan digerakkan dari posko gugus ketika ada permintaan dari sekolah,” jelasnya.

Semua sekolah juga diharuskan menyiapkan ruang evakuasi darurat.

“Jika ada anak yang panas tinggi bisa diistirahatkan di situ sambil menghubungi Gugus Tugas dan kita langsung memberikan pelayanan,” tuturnya.

Sementara Koordinator Pencegahan Gugus Tugas Kota Ternate Mohdar Din meminta agar ada kebijakan guru di-rapid test sebelum sekolah buka.

“Kita akan dorong agar guru yang masuk memberikan pelajaran untuk anak akan di-rapid test terlebih dahulu, agar penyelenggaraan ini semua terbebas dari Covid-19,” ujarnya.

Kepala Sekolah SMP Negri 2 Kota Ternate Isman Do Idris mengaku sejauh ini sekolah telah melakukan persiapan yang matang, karena keselamatan anak lebih penting.

“Untuk SMP Negeri 2, kita sudah siapkan sekarang tapi kita lebih matangkan,” akunya.

Lebih lanjut dia bilang, pembelajaran tatap muka ini merupakan salah satu solusi, namun bukan berarti pembelajaran daring dihentikan.

“Daring tetap dilaksanakan karena pembelajaran sendiri belum normal berjalannya,” jelasnya.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Ternate Ruslan Mustafa mengaku, simulasi tatap muka yang direncanakan pada Selasa depan sesuai kesepakatan hanya untuk kelas 1. Kelas akan dibagi dalam dua shift di mana masing-masing shift diberi waktu belajar satu jam.

“Shift pertama jam 8 sampai 9, shift kedua jam 9 sampai 10. Sekolah akan siapkan surat pernyataan untuk orang tua wali, apabila orang tua tidak mau maka kelas tidak bisa dipaksakan,” tandasnya.