Sekilas Info

Sosok Penolong Warga Sakit Berat Itu Bernama Basri Salama

Basri Salama. (Istimewa)

Tandaseru -- Satu kebaikan akan melahirkan kebaikan lainnya. Kalimat ini patut disematkan pada perjalanan hidup Basri Salama, calon wakil gubernur Provinsi Maluku Utara. Sejak kecil, di tengah jalan hidupnya yang tak mudah, Basri kerap ditolong orang baik di sekitarnya. Kebaikan-kebaikan itu membuatnya tak pernah ragu mengulurkan tangan membantu orang lain yang membutuhkan.

Tak tanggung-tanggung, Basri telah menolong banyak warga Maluku Utara yang sakit berat dan tak mampu membiayai sendiri perawatan medisnya. Bukan sekadar memberi uang, cawagub yang mendampingi calon gubernur Muhammad Kasuba dalam Pilkada Malut ini selalu memastikan orang yang ditolongnya terjamin hidupnya hingga tuntas pengobatan.

Adimun, warga Kota Ternate, adalah salah satu saksi hidup kelembutan hati Basri. Putranya, Salahudin Marsaoly, saat itu berusia 1,6 tahun (2015). Salahudin divonis mengidap kanker mata ganas. Oleh dokter, ia dirujuk ke RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan. Adimun yang kala itu bekerja sebagai tenaga honorer Pemkot Ternate tak punya biaya untuk membawa anaknya. Beruntung, ia dikenalkan dengan Basri. Tanpa menunggu lama, Basri langsung memerintahkan Salahudin dirujuk dan menyanggupi membiayai pengobatannya. Ia menangani mulai dari tiket pesawat untuk Salahudin dan empat anggota keluarga yang mendampinginya, hingga biaya hidup keluarga ini selama 4 bulan Salahudin berobat.

4 bulan bertarung dengan ganasnya kanker di mata kirinya, Salahudin tutup usia di RSUP. Basri pula yang membantu keluarga ini memulangkan jenazah balita itu ke Ternate untuk dimakamkan. 9 tahun berlalu, namun Basri tetap dianggap malaikat penolong oleh Adimun dan keluarganya.

Pengakuan yang sama diungkapkan Muhammad Abubakar, orang tua Rifky Alfian Muhammad, asal Kota Tidore Kepulauan. Rifky divonis menderita katup jantung bocor di usia mudanya. Sakit itu membuat ia kesulitan beraktivitas sehari-hari, bahkan sekadar naik tangga.

Muhammad mengungkapkan, pada tahun 2017 ia harus membawa anaknya ke Jakarta untuk operasi katup jantung. Ia menadahkan tangan kesana kemari meminta bantuan. Basri Salama lah yang mengulurkan tangan membantunya. Bertolak ke Jakarta, Muhammad mengaku hanya membawa uang pribadi Rp 3 juta. Semua kebutuhan untuk pengobatan Rifky dan biaya hidup di ibukota ditanggung Basri dan sang istri. Saat ini, Rifky telah menjadi remaja yang sehat dan duduk di bangku kelas XI SMA.

Selanjutnya 1 2 3
Penulis: Ika Fuji Rahayu
Editor: Ika Fuji Rahayu