Tandaseru — Bencana alam banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, menuai respon cepat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen-PUPR RI).

Bahkan Menteri PUPR RI, Mochamad Basuki Hadimoeljono pada, Selasa (3/9) pagi, bersama rombongannya datang ke Ternate untuk meninjau langsung lokasi terdampak banjir bandang yang menelan puluhan korban meninggal dan luka-luka pada, Minggu 25 Agustus 2024.

Dalam peninjauan tersebut, Menteri Basuki didampingi Anggota DPR RI Komisi V Dapil Maluku Utara, Irine Yusiana Roba Putri, Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, Sekda Kota Ternate, Rizal Marsaoly, Kepala Dinas PUPR Kota Ternate, Rus’an M. Nur Taib, Kepala Disperkimtan Kota Ternate, Tonny S. Pontoh dan sejumlah pejabat lainnya.

Basuki mengatakan, Kemen-PUPR akan melakukan perbaikan di jalur sungai atau kali mati pada lokasi banjir bandang dengan membangun sabo dam.

Diketahui, sabo dam merupakan istilah umum untuk bangunan yang berfungsi sebagai penahan dan mengurangi kecepatan dan pengendalian bencana alam aliran yang membawa endapan, seperti bajir bandang, aliran material vulkanik, dan pergerakan tanah, yang didirikan pada jalur aliran di pegunungan.

“Kita akan perbaiki alur sungai dan pembuatan sabo dam di sepanjang bantaran sungai yang ada. Sementara ini kita akan buat sabo dam yang didesain dulu pada September, Oktober, November ini, sehingga tahun 2025 kita sudah bisa bangun,” kata Basuki.