Sekilas Info

Komunitas Adat di Taliabu Kecam Materi Kampanye Salah Satu Paslon

Tokoh Adat Taliabu, David Tuby. (Istimewa)

Tandaseru -- Tokoh Adat Pulau Taliabu, Maluku Utara David Tuby mengungkapkan kegeramannya atas pernyataan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Taliabu Muhaimin Syarif-Safrudin Mohalisi (MS-SM). Pasalnya, dalam salah satu kampanyenya pasangan nomor urut 1 ini menyindir Taher Mus, salah satu tetua Taliabu yang juga pemilik lahan di Desa Tunami, Kecamatan Taliabu Utara, Maluku Utara.

David kepada tandaseru.com menyatakan, keluarga besar Wayomiha tak bisa menerima sindiran dalam kampanye tersebut. Sebab Taher Mus yang akrab disapa Haji Tua merupakan salah satu orang yang dituakan dalam komunitas asli Taliabu.

"Saya sebagai keluarga merasa tidak senang, karena itu sudah pelecehan katong (kami, red) punya keluarga. Sedangkan masalah politik itu ya tinggal politik lah, jalankan politik yang bae, yang damai. Politik ini adalah hak demokrasi, tapi jangan masalahkan masalah keluarga atau pribadi. Begitu kan katorang sebagai keluarga itu kurang rasa senang dengan apa yang torang baca di media, tidak enak. Mau saya, lawan atau teman itu kita tetap berpolitik yang sehat," kata David, Sabtu (24/10).

Atas nama keluarga besar Wayomiha, David mengecam tindakan menyindir atau menghubung-hubungkan saudara mereka dalam persoalan politik. Sebab hal tersebut dinilai tak wajar dan menjatuhkan martabat keluarga. Apalagi orang yang disindir adalah seorang tokoh besar masyarakat asli Taliabu yang dikenal dengan Suku Kadai, Mange dan Siboyo.

"Pemilu ini kan pemilu damai, kenapa sampai terjadi hal-hal begitu? Jadi bagi saya sebagai salah satu tokoh adat atau pemangku adat itu memang tidak sesuai dengan kita punya alam pemikiran. Katorang punya keluarga lalu diekspos begitu kan katorang kurang enak, kurang nyaman," tegasnya.

Kegeraman David bemula ketika paslon MS-SM dalam kampanye di Taliabu Utara pekan lalu meminta masyarakat tak menghiraukan pemilik lahan di desa itu dalam menentukan pilihan politik mereka. Taher Mus sendiri diketahui merupakan ayah kandung Aliong Mus, calon bupati petahana yang juga lawan politik MS-SM.

"Mau mata merah kah, mata hijau atau mata kuning, jangan takut. Tinggal saja di atas tanah yang ada ini, kalau dia (Haji Tua, red) macam-macam, lapor ke saya," ujar MS-SM kala itu.

Tak terima pribadinya dikait-kaitkan dalam urusan politik, Taher Mus pun sempat menyambangi pihak terkait untuk menanyakan kebenaran informasi tersebut. Namun orang yang disambangi justru menghindar dan akhirnya terjatuh.

Peristiwa tersebut akhirnya menjadi buah bibir di masyarakat luas melalui media sosial dengan alur cerita yang dinilai berbeda dari keadaan yang sebenarnya. Informasi yang beredar di masyarakat pun dianggap merusak nama baik pribadi Taher Mus dan keluarga besar Suku Kadai, Mange dan Siboyo.

Penulis: Fardanan
Editor: Ika FR