Tandaseru — Kantor Basarnas Ternate, Maluku Utara, akhirnya resmi menutup operasi pencarian terhadap 4 korban hilang dalam insiden tenggelamnya Kapal LCT SJP 168 A yang tenggelam di perairan Pulau Batang Dua, Kota Ternate, kemudian hanyut ke perairan Halmahera Selatan.
Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani mengatakan, operasi SAR resmi ditutup setelah dilakukan selama kurang lebih 2 pekan.
Sedianya operasi SAR pertama sesuai SOP sudah dilaksanakan selama 7 hari. Namun karena adanya permintaan dari keluarga korban maupun perusahaan kapal maka operasi kembali dilanjutkan selama 3 hari.
“Namun hasil pencarian pun korban belum ditemukan. Upaya pencarian selama 3 hari telah dilakukan dengan melakukan penyelaman dan juga penyisiran di sepanjang pesisir pantai Desa Bokimiake menggunakan rubber boat Basarnas, longboat Masyarakat dan KM Topadaidi,” ungkap Iwan dalam siaran pers, Kamis (27/3).
Iwan menambahkan, upaya pencarian sudah dilakukan semaksimal mungkin dengan melibatkan berbagai unsur, dan juga alut maupun personil.
“Namun Tuhan berkehendak lain, sehingga korban belum dapat kami temukan dan dinyatakan hilang,” ucapnya.
Penutupan operasi ini lanjut Iwan, sudah dikoordinasikan dengan keluarga korban dan pihak perusahaan.
Iwan mengakui, operasi SAR mengalami kendala karena faktor cuaca. Terutama bagi tim yang melakukan penyelaman di badan kapal maupun pencarian di permukaan air.
“Karena pertimbangan risiko untuk keselamatan tim sangat kami jaga,” cetusnya.
Meski operasi SAR telah ditutup, kata Iwan, pihaknya telah menyampaikan informasi kepada masyarakat dan juga kapal-kapal yang melintas di area kejadian agar melapor ke Basarnas apabila melihat maupun menemukan para korban.
Data korban selamat:
1. Philips J.M Nasarany (Nahkoda)
2. Rahmat (Masinis)
3. Hamdani (Juru Mudi)
4. Irwandi (Juru Mudi)
Data korban hilang:
1. Muh Mufly ( Mualim I)
2. Baharuddin Zamani (KKM)
3. Zuber (Juru Minyak)
4. M. Sapri Pammu (Juru Masak)
Tinggalkan Balasan