Tandaseru — Aliansi Masyarakat Pulau Hiri (AMPUH) memperingati hari kemerdekaan RI dengan mengibarkan bendera setengah tiang di atas tumpukan tetrapod (pemecah ombak) di dermaga penyeberangan Pulau Hiri, Kota Ternate, Maluku Utara.

Konsep upacara HUT ke-78 kali ini merupakan inisiatif dari AMPUH. Upacara sederhana dan unik ini sebagai bentuk kecintaan generasi muda Pulau Hiri kepada Indonesia dan khususnya Kota Ternate.

“Meraih kemerdekaan itu direbut oleh rakyat. Rakyat rela mengorbankan jiwa dan raga hingga pertumpahan darah. Bahkan ada pula yang disiksa, dianiaya sampai dibunuh. Dan ketika proses pembangunan itu tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan, maka kami pun perlu mengingatkan pemerintah. Sama halnya dengan Pemerintah Kota Ternate yang tak menjalankan pembangunan sesuai kondisi masyarakat saat ini,” kata Wawan Iliyas, Korlap AMPUH, usai upacara bendera.

Menurutnya, perjuangan masyarakat setempat untuk pelabuhan Sulamadaha-Hiri bertahun-tahun dilakukan namun hasilnya justru mengecewakan.

Lokasi upacara ini pula sebagai bukti bahwa Pemkot Ternate tidak serius memerdekakan masyarakat kecamatan terluar, yakni Pulau Hiri.

Sampai saat ini saja, AMPUH tercatat sudah 10 kali melakukan aksi dan audiens soal mangkraknya proyek pembangunan dermaga Hiri. Belum lagi, kata Wawan, anggaran yang dialokasikan ke pembuatan dermaga hanya sebatas wacana yang sulit direalisasikan pemerintah.