Tandaseru — Pilkada Provinsi Maluku Utara tengah menuai sorotan tajam dari berbagai komponen, baik di pusat maupun daerah. Pasalnya, Pilkada Malut dinilai mulai melenceng dari konstitusi dan spirit demokrasi yang sesungguhnya.

Aroma intervensi dan playing victim akhir-akhir ini ramai terjadi di Maluku Utara. Hal itu disampaikan Taskin Salim Dano, Ketua Partai Kebangkitan Nusantara Malut.

“Kita menghargai semua kandidat punya hak untuk mencalonkan diri di manapun, termasuk di Maluku Utara,” ujar Taskin dalam siaran persnya, Kamis (31/10/2024).

Namun, sambungnya, ada kriteria menjadi pemimpin. Memimpin Maluku Utara tidak bisa sekadar dibangun dengan pencitraan, mempertontonkan drama bagaikan sinetron untuk menghipnotis empati masyarakat.

“Masyarakat tidak terjebak dan memilih pemimpin yang bisa membawa Maluku Utara ke depan lebih baik, sehingga setara dengan provinsi lain di Indonesia,” tuturnya.

Menurutnya, rakyat masih banyak yang menangis karena sedih atas biaya hidup yang makin menghimpit.