Melestarikan budaya lokal tentunya memiliki konsekuensi, baik kemajuanya ataupun aspek kemunduran. Tetapi semua tergantung komitmen dan keseriusan generasi untuk melestarikan identitas kultur orang Weda, Patani, Maba. Coka Iba menjadi satu nilai tambah bagi orang Fagogoru.

Nilai-nilai tradisi semacam ini harus digali dan dipelajari oleh generasi, bermaksud untuk membangun peradaban orang Gamrange yang lebih maju ke depan. Generasi muda Gamrange dituntut untuk bisa memaknai dan merawat ciri khas tradisi Coka Iba agar tidak muda terpenetrasi dengan zaman. Yang pasti, tradisi Coka Iba orang Weda, Patani, Maba tidak hanya sebatas simbol dan topeng setan yang tidak bermakna. Tetapi, Coka Iba lebih dari itu, bahkan mampu menjadi sebuah sistem identitas orang Weda, Patani, Maba.

Selain itu, beberapa bahasa daerah yang hampir punah ini menjadi tamparan keras bagi Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Begitu juga, Pemerintah Daerah Halmahera Timur dan Halmahera Tengah. Coka Iba yang dijadikan spirit untuk kemajuan peradaban orang Weda, Patani, Maba tentu ada perhatian khusus dari khalayak, terutama DPRD dan Pemerintah Daerah. Paling tidak, dijadikan semangat gotong royong orang Gamrange. (*)