Tandaseru — DPRD Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, menggelar rapat paripurna perubahan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), Kamis (10/3). Rapat tersebut dipimpin langsung Ketua DPRD Sinaryo Thes.

Setelah melalui berbagai tahapan, perubahan AKD DPRD itu akhirnya disahkan dalam rapat paripurna perubahan AKD.

Amatan tandaseru.com, sempat terjadi adu mulut dan tarik-menarik terkait pengurangan jumlah anggota fraksi.

Pasalnya, sejumlah anggota Fraksi Basanohi memilih menarik diri dan bergabung dengan Fraksi Golkar.

Dengan demikian, anggota Fraksi Golkar yang sebelumnya berjumlah 4 orang, kini bertambah dan menjadi 9 orang.

Sedangkan jumlah anggota Fraksi Basanohi dari 9 anggota kini berkurang menjadi 4 orang.

Ketua DPRD Kepulauan Sula Sinaryo Thes usai memimpin sidang menyampaikan, perubahan AKD itu merupakan hal biasa di tubuh DPRD.

“Perubahan AKD ini sudah menjadi hal biasa di DPRD, jadi setiap dua tahun pasti ada perubahan alat kelengkapan,” kata dia.

Politikus Partai Demokrat itu berharap dengan adanya perubahan AKD ini, seluruh anggota DPRD Kepulauan Sula bisa bekerja sama dan menjalankan tugas lebih baik lagi.

Selain itu, jika ada anggota DPRD yang ingin menarik diri dari satu fraksi ke fraksi lainnya, tidak menjadi persoalan.

Menurut Sinaryo, sikap setiap anggota yang ingin menarik diri dari satu fraksi dan bergabung ke fraksi lain merupakan hak setiap anggota.

“Tidak masalah, setiap anggota punya hak. Jika ada anggota yang ingin menarik diri dari satu fraksi dan bergabung ke fraksi lain, itu sudah jadi hak setiap anggota,” terangnya.

Ia menambahkan, terkait perubahan-perubahan pada alat kelengkapan DPRD, tidak menjadi sebuah persoalan, asalkan setiap anggota tetap menjaga komunikasi yang baik.

Sekadar diketahui, Fraksi Basanohi merupakan fraksi gabungan Partai Kebangkitan Bangsa, PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Bulan Bintang, Partai Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan. Tiga partai terakhir lah yang pindah dan bergabung dengan Fraksi Golkar.