Tandaseru — Warga tujuh desa di Halmahera Barat, Maluku Utara, memutuskan memalang jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Ibu Selatan, Ibu Utara, Ibu, dan Tabaru, dengan ibukota kabupaten, Senin (22/11).
Aksi ini dilakukan usai menyampaikan tuntutan agar Pemerintah Kabupaten Halbar memperbaiki sistem distribusi air bersih untuk warga tujuh desa di Kecamatan Sahu Timur.
Ketujuh desa tersebut adalah Desa Taba Cempaka, Tibobo, Hoku-hoku Gam, Gamial, Cempaka, Ngaon, dan Gamsungi.
Aksi palang jalan ini tentu saja menghentikan akses perhubungan warga. Demi meredam kemarahan warga, Ketua DPRD Halbar Charles Richard Gustan mendatangi titik pemalangan dan naik pikap yang digunakan untuk palang jalan.
Politikus PDI Perjuangan itu ikut berorasi. Ia meminta Ketua Komisi III Juliche D Baura segera menghubungi Direktur PDAM untuk menjawab tuntutan warga terkait air bersih.
“Saya sampaikan kepada Ketua Komisi III Juliche D Baura agar menelepon Plt Direktur PDAM. Hari ini dia datang untuk membuat pernyataan sikap secara tertulis, kalau tidak jalan ini diboikot selama 1 hari, bila perlu 2 minggu diboikot,” ujar Charles.
Charles juga mengaku Bupati James Uang dan Wakil Bupati Djufri Muhamad sedang tak berada di daerah.
“Kalau ada, hari ini saya telepon langsung untuk hadirkan mereka di sini. Cuma hari ini mereka tidak ada di Jailolo, mereka ada di luar daerah, maka saya sudah meminta ke Ketua Komisi III Juliche D Baura untuk hadir di sini, Sekda juga harus datang ke sini. Selagi tidak ada delegasi dari pemerintah daerah maka jalan ini tetap ditutup,” tegasnya.
Saat di konfirmasi di Kantor DPRD, Charles mengaku langkah yang diambilnya agar pemda secepatnya merealisasikan tuntutan warga sehingga pemalangan jalan tidak berkepanjangan.
Tinggalkan Balasan