Sekilas Info

Demo, Mahasiswa Loloda Tuntut Polda Malut Periksa Bupati Halut

Demonstrasi mahasiswa Loloda di depan Ditreskrimum Polda Malut. (Samsul)

Tandaseru -- Puluhan mahasiswa asal Kecamatan Loloda, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara menggelar aksi di depan Ditreskrimum Polda Malut, Senin (21/9). Massa aksi menuntut Polda segera memproses Bupati Halut Frans Manery yang dinilai telah merendahkan warga Loloda dengan ucapannya.

Massa datang menggunakan dua truk dengan sound system. Mereka juga membawa spanduk bertuliskan “Segera Adili Frans Manery Bupati Halmahera Utara atas Tindakan Rasisme terhadap Suku Loloda. Tangkap dan Adili Bupati Halut”.

Saat berjalannya aksi, massa juga membakar ban bekas. Aksi saling dorong antara pendemo dengan aparat kepolisian bahkan sempat terjadi.

Koordinator Lapangan Ali Basalim Taufik mengatakan, kedatangan massa aksi untuk mendesak Polda Malut agar menangkap dan mengadili Bupati Halut Frans Manery atas sikap rasisme terhadap Suku Loloda.

“Selain itu kami juga meminta Bupati Halut untuk meminta maaf di hadapan seluruh masyarakat atas menyinggung etnis masyarakat Loloda,” tegasnya.

Ali menambahkan, jika tuntutan massa aksi tidak diindahkan, Loloda siap keluar dari Kabupaten Halut dan bergabung dengan Kabupaten Pulau Morotai.

“Jika tidak indahkan tuntutan kami, Loloda akan keluar dari Kabupaten Halut, dan demostransi akan terus dilakukan hinggak kasus ini selesai,” tandasnya.

Sekadar diketahui, beberapa waktu lalu Bupati Frans dilaporkan warga Loloda ke Polda atas tuduhan pencemaran nama baik. Pasalnya, Bupati diduga menyebut warga Loloda bodoh dalam rekaman video yang ramai beredar di media sosial.

Penulis: Rikam Hi. Kamari
Editor: Ika FR