Tandaseru — Puluhan pemuda yang tergabung dalam Front Pemuda Kerakyatan Maluku Utara (FPK-MU) menggelar demonstrasi di Kabupaten Halmahera Timur, Malut, Selasa (7/7). Aksi ini dipicu keinginan massa agar kepolisian Haltim mencopot Danpos Kecamatan Maba Utara, Bripka HP dicopot dari jabatannya.
Koordinator Aksi, Abdul Haris Nepe dalam rilisnya kepada tandaseru.com mengungkapkan, desakan tersebut bermula dari pengeroyokan yang dilakukan warga Desa Wasileo terhadap dua pemuda Dorosagu yang berbuat gaduh di hadapan warga Wasileo pada 3 Juli lalu. Oleh Bhabinkamtibmas setempat, persoalan tersebut kemudian diselesaikan secara kekeluargaan.
“Tapi ternyata oleh Danpos Maba Utara ini dianggap belum selesai dan mau diteruskan prosesnya. Padahal saat kejadian itu Danpos Maba Utara tidak berada di tempat,” ungkap Abdul Haris.
Abdul Haris bilang, ini bukan kali pertama warga menginginkan pencopotan Danpos tersebut. Sudah berulangkali beberapa elemen pemuda dan Pemerintah Desa Wasileo menyuarakan desakan yang sama.
“Persoalan yang terjadi saat ini merupakan protes keresahan rakyat terhadap Danpos Maba Utara yang dianggap meresahkan rakyat selama menjabat kurang lebih 4 tahun,” ujarnya.

Kasubag Humas Polres Haltim, Iptu Jufri Adam yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, sesuai hasil konfirmasi dengan Kapolsek Maba persoalan tersebut akan dikaji terlebih dahulu. Karena itu, dia meminta semua pihak tidak menyalahkan satu sama lain dulu.
“Apalagi masalah ini akan ditarik ke Polres. Jadi tinggal dilihat, apakah persoalan ini betul dari masyarakat, atau dari Danpos itu sendiri. Agar persoaln ini jelas sehingga tidak merugikan atau menguntungkan satu sama yang lain,” ungkapnya.
Jufri bilang, Polres Haltim telah menurunkan tim ke lapangan untuk mencari tahu kebenaran persoalan tersebut.
“Kita kan tidak bisa mendengar dari satu pihak, melainkan kedua belah pihak. Jikalau anggota tersebut benar bersalah maka sudah pasti akan ke ranah hukum,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan