Tandaseru — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Provinsi Maluku Utara mencetuskan gerakan “Koin untuk Alat PCR”. Langkah ini diambil lantaran Pemerintah Provinsi Malut dinilai lamban mengadakan alat untuk menguji spesimen orang untuk mengetahui status paparan Covid-19 tersebut.

Dalam siaran pers yang diterima tandaseru.com, IMM mengajak seluruh masyarakat dan elemen mahasiswa untuk mengumpulkan uang koin Rp 500 untuk membeli mesin polymerase chain reaction (PCR) sebagai bentuk ktritikan kepada Pemprov.

“Kumpul uang koin ini sebagai bentuk kritik kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, agar segera mengadakan alat PCR,” ungkap Kabid Hikmah DPD IMM Malut, Abdul Najar, Rabu (24/6).

Abdul bilang, gerakan uang koin adalah bentuk protes kepada Gubernur Abdul Gani Kasuba. Pasalnya, hingga saat ini Malut belum memiliki mesin PCR. Padahal anggaran penanganan Covid-19 Malut mencapai Rp 148 miliar.

“Gerakan uang koin akan terus berlanjut sampai Pemerintah Provinsi mengadakan alat swab PCR. Kami ajak juga teman-teman Organisasi Cipayung untuk kita sama-sama memperjuangkan gerakan uang koin,” tandasnya.