Tandaseru — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Maluku Utara mengumumkan adanya penambahan 57 Orang Tanpa Gejala (OTG). Penambahan ini membuat angka OTG di Malut mencapai 1.000 orang per Minggu (7/6).

Juru Bicara Gugus Tugas Malut, dr. Alwia Assagaf mengungkapkan, 57 OTG tersebut berasal dari Kabupaten Halmahera Timur.

“Penambahan ini dikarenakan adanya tracking pada pasien positif. Sementara ada pula pengurangan di Kabupaten Halmahera Selatan, Halmahera Barat dan Kota Tidore Kepulauan karena sudah selesai masa pemantauan,” ungkap Alwia dalam keterangan tertulisnya.

OTG sendiri adalah orang-orang yang telah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tidak menunjukkan gejala sakit. OTG memiliki risiko telah tertular virus dan berpotensi menularkannya pada orang lain.

#DataTerkiniKasusCorona Maluku Utara Per Minggu (7/6) ini. (Tandaseru/Hariyanto Teng)

Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) hari ini bertambah 11 orang dari Tikep. Penambahan ini membuat jumlah ODP di Malut menjadi 78 orang.

“Tapi ada juga pengurangan di Halmahera Utara karena selesai masa pemantauan,” sambung Alwia.

Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sampai hari ini berjumlah 40 orang. Alwia bilang, ada penambahan PDP di Tikep sebanyak 3 orang.

“Sementara pengurangan PDP terjadi di Kepulauan Sula karena telah terkonfirmasi positif,” ucap Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malut ini.

Sementara itu, kasus terkonfirmasi positif di Malut hari ini bertambah 1 orang dari Kepsul. Penambahan ini membuat kasus positif Covid-19 menjadi 186 kasus.

“Untuk pemeriksaan rapid test sampai hari ini sudah dilaksanakan kepada 6.351 orang dengan hasil 431 orang reaktif. Mereka merupakan 167 OTG, 61 ODP, 36 PDP, dan 167 perjalanan dari daerah terjangkit,” pungkas Alwia.