Tandaseru — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara mencatat belasan rumah mengalami kerusakan akibat gempa bumi 7.1 Skala Richter (SR) yang mengguncang Maluku Utara, Kamis (4/6) sore). Sementara di Pulau Morotai, puluhan rumah dilaporkan ikut rusak.
Kepala BPBD Halut, Abner Manery kepada awak media mengatakan, BPBD baru menerima laporan dari Kecamatan Loloda Utara tentang adanya belasan rumah yang rusak berat dan rusak ringan.
“Kami terima laporan ada 13 unit rumah warga yang rusak. Bahkan satu fasilitas kesehatan Polindes Worimoi juga rusak berat,” ungkapnya.

Abner bilang, belasan rumah rusak tersebut 3 di antaranya rusak berat, dan 10 unit mengalami rusak ringan (retak). Tidak sedikit perabotan atau alat rumah tangga berupa piring, gelas dan lemari hancur karena roboh ke tanah.
“Kita masih data lagi. Kemungkinan ada penambahan rumah rusak di wilayah Kecamatan Loloda Utara atau Lokep. Sebab di desa lain belum ada jaringan Telkomsel untuk bisa komunikasi dengan kepala desa di wilayah tersebut,” ujarnya.

“Mudah-mudahan besok kita sudah bisa mendapatkan data rumah rusak yang real di desa. Penggantian kerusakannya bakal digunakan dana tanggap darurat. Dengan demikian Kades diminta agar membuat semacam proposal kebutuhan untuk mengganti kerusakan rumah warga,” terangnya.
Sementara itu, data sementara yang diperoleh tandaseru.com di Pulau Morotai 16 rumah di Desa Losuo, Kecamatan Morotai Utara mengalami kerusakan. 4 diantaranya rusak berat, 3 rusak sedang dan 9 rumah rusak ringan.
Di Kecamatan Morotai Selatan, 1 rumah di Desa Totodoku rusak berat. Kecamatan Morotai Timur juga terdapat 1 rumah rusak berat dan Morotai Jaya 7 rumah rusak.
Sedangkan di Desa Cio Dalam Kecamatan Morotai Selatan Barat 5 rumah warga dan 1 tempat ibadah dilaporkan rusak.
Tinggalkan Balasan