Tandaseru — Pimpinan OPD Pemkot Ternate, Maluku Utara, ramai-ramai bertolak ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Keberangkatan mereka ke Makassar bersamaan dengan agenda Rapat Kerja Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2023.
Selain Wali Kota M Tauhid Soleman dan Ketua TP PKK Marliza Marsaoly, pimpinan OPD yang diketahui “kabur” ke Kota Makassar di antaranya Kepala Bappelitbangda Rizal Marsaoly, Kepala Dinas Pertanian Thamrin Marsaoly, Kepala BKPSDM Samin Marsaoly, Kepala Dinas PUPR Rus’an M Nur Taib, Kepala BPKAD Abdullah HM Saleh, Kepala Dinas Perhubungan Mochtar Hasyim, Kepala Satpol PP Fhandi Mahmud, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Syafei Muhammad, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Hadi Hairuddin, dan Kepala Bagian Keuangan Faisal.
Kepergian para pimpinan OPD ke Kota Daeng ini mendapat sorotan ekonom Malut Dr. Mukhtar Adam. Mukhtar kepada tandaseru.com menyatakan, pemerintahan Tauhid Soleman menghabiskan banyak uang rakyat untuk hal yang sangat tidak bermanfaat. Di sisi lain, berbagai persoalan warga kota tak menjadi fokus.
“Pemilihan pejabat berdasarkan garis semenda menjadi akumulasi dari pemerintahan ramean, yaitu model pemerintahan kekerabatan yang lebih fokus pada pesta bersama. Lihat saja acara Asosiasi Pemerintah Kota yang diselenggarakan di Kota Makassar adalah forum para wali kota, bukan forum para kadis-kadis, sehingga tidak ada urgensinya membawa pejabat ramean dalam pemerintahan ramean,” tukasnya, Rabu (12/7).
Model pengelolaan pemerintahan ramean, ujar Mukhtar, cenderung memanfaatkan uang rakyat untuk kesenangan pejabat ramean. Cara ini akan menurunkan tingkat kepercayaan rakyat kepada wali kota ramean.
Tinggalkan Balasan