Tandaseru — Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, Maluku Utara, menolak 12 ton daging ayam beku dari Surabaya yang tiba di Pelabuhan Weda, Halmahera Tengah.
Penolakan dilakukan karena daging ayam tersebut sudah dalam kondisi membusuk.
“Petugas kami lakukan pengawasan di Pelabuhan Laut Weda dan menemukan satu kontainer daging ayam beku dari Surabaya telah busuk serta tidak layak lagi dikonsumsi akibat mesin pendingin dalam kontainer rusak,” kata Yusup Patiroy, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate.
Sebulan sekali, kapal rute tol laut tiba di Pelabuhan Weda membawa berbagai macam kebutuhan pangan masyarakat dari Surabaya. Pada Juli ini, ada enam kontainer daging ayam beku yang tiba, namun satu di antaranya mengalami kerusakan mesin pendingin sehingga isi kontainer ikut rusak.
“Selain mencegah masuk, tersebar, dan keluarnya hama penyakit hewan dan tumbuhan, Karantina Pertanian juga melakukan pengawasan terhadap keamanan pangan. Petugas kami lakukan pemeriksaan terhadap ayam beku yang tiba dari Surabaya. Karena tidak layak dikonsumsi lagi, maka kami lakukan penolakan. Satu kontainer ayam beku ini kita kembalikan ke daerah asalnya,” terang Yusup.
Yusup mengimbau kepada distributor, ekspedisi, dan pengusaha untuk memerhatikan kondisi kontainer sebelum melakukan pengiriman agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Masyarakat membutuhkan rasa tenang dalam mengonsumsi makanan. Apalagi di tengah masa pandemi seperti ini, asupan makanan yang sehat akan menunjang imunitas tubuh. Karantina berusaha memberikan pelayanan terbaik dan rasa aman kepada masyarakat terhadap bahan makanan asal hewan maupun tumbuhan,” pungkas Yusup.
Tinggalkan Balasan