Tandaseru — Operasi SAR terhadap pasangan suami istri yang menjadi korban terseret banjir di Desa Libano, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Armeng Rajab (52 tahun) dan Destrince Menanti (54 tahun) akhirnya resmi ditutup pada, Kamis (1/5).

Ditutupnya operasi yang dilaksanakan Tim SAR gabungan dikarenakan kedua korban belum juga ditemukan hingga pencarian hari ke tujuh.

“Operasi SAR yang dilakukan sudah sesuai SOP yaitu 7 hari, namun hingga hari ke tujuh belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban sehingga ditutup serta korban dinyatakan hilang,” kata Kepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani.

Iwan bilang, setelah dilakukan koordinasi oleh tim SAR mengenai hal ini, pihak keluarga korban pun sudah mengikhlaskan.

Pada hari ke tujuh, lanjut Iwan, Tim SAR gabungan sudah mulai operasi pencarian pada pukul 07.30 WIT, dengan tim yang dibagi menjadi 2 SRU. SRU 1 rubber boat Basarnas melaksanakan penyisiran di perairan Desa Libano seluas 13 Nm.

Kemudian untuk SRU 2 dengan longboat masyarakat melakukan penyisiran di sepanjang bantaran sungai dari LKP hingga muara sungai sepanjang 2 Km.

“Namun hingga sore hari hasil pencarian nihil dan tidak menemukan korban,” kata Iwan.

“Keluarga telah mengikhlaskan, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup,” timpalnya.

Meski operasi telah ditutup, kata dia, tim juga sudah memapelkan informasi kepada para nelayan dan masyarakat pesisir jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban maka diharapkan segera menghubungi Basarnas atau pemerintah desa setempat.

Ardian Sangaji
Editor
Irjan Rahaguna
Reporter