Oleh: Ahmad Barry Mahardika

Informatika, Universitas Muhammadiyah Malang

_______

DI era digital ini, kehidupan Gen Z sekarang dipenuhi dengan banyaknya notifikasi yang muncul. Baik itu dari layar smartphone, laptop, atau perangkat pintar lainnya, di sini yang jadi target utamanya ialah kebanyakan Generasi Z atau yang secara singkat disebut Gen Z. Notifikasi yang terus-menerus menjadi perhatian yang terkadang bisa mengalihkan Gen Z dari aktivitas sehari-hari. Namun, Gen Z jarang menyadari akan hal itu, apakah Gen Z sudah menyadari dampak notifikasi terhadap kesehatan mental Gen Z? Apakah Gen Z sudah mempertimbangkan bagaimana jika notifikasi ini mempengaruhi pikiran Gen Z? Apakah Gen Z juga sudah memikirkan bagaimana jika notifikasi ini mengganggu konsentrasi Gen Z terhadap aktivitas sehari-hari?

Penggunaan teknologi ini memiliki nilai positif dan juga nilai negatif. Teknologi bisa membantu agar tetap terhubung dengan satu sama lain melalui media sosial dan bisa mendapatkan informasi terbaru secara cepat dan akurat. Namun, gangguan notifikasi yang terus-menerus ini dapat menyebabkan stres dan mengganggu fokus terhadap aktivitas sehari-hari.

Beberapa dampak penggunaan smartphone, yaitu:

  • Gangguan Terhadap Konsentrasi atau Fokus
    Notifikasi yang terus-menerus dapat menyebabkan terganggunya konsentrasi dan produktivitas sehari-hari. Yang disadari setiap munculnya notifikasi di layar smartphone ataupun perangkat lainnya pasti perhatian akan teralih dan memerlukan waktu untuk kembali fokus. Proses ini tidak hanya mengganggu ritme kerja, tetapi juga mengurangi efisiensi dan efektivitas dalam menyelesaikan tugas. Menurut penelitian, diperlukan rata-rata 23 menit untuk sepenuhnya mengembalikan fokus yang teralihkan. Ini menyadari bahwa gangguan kecil bisa memberikan dampak besar jika terjadi berulang kali setiap hari.
  • Ketergantungan Terhadap Teknologi Smartphone
    Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, semakin banyak orang yang menggunakan smartphone. Terlepas dari kebutuhan masing-masing orang dalam menggunakan smartphone, zaman sekarang orang jarang sekali lepas dengan smartphone mereka, ada yang menggunakan sebagai alat komunikasi, ada yang menggunakan sebagai alat penghibur, ada juga yang menggunakan sebagai kebutuhan pekerjaan, pendidikan ataupun bisnis, apalagi Gen Z yang hampir setiap jam menghabiskan waktu menggunakan smartphone mereka yang rata-rata digunakan untuk menghibur diri mereka dengan cara bermain game, ada juga istilah scroll Tiktok, Instagram, ataupun media sosial lainnya. Hal itu bisa menyebabkan ketergantungan terhadap smartphone dan susah untuk lepas dengan benda tersebut, semakin banyak menggunakan smartphone akan semakin nyaman dan membuat kecanduan, salah satu penyebabnya juga dikarenakan merasa takut atau yang biasanya disebut paranoid. Panik, merasa takut atau merasa bersalah jika ada telepon atau pesan yang tidak terjawab. Merasa bisnis bisa rusak apabila tidak menjawab panggilan dari costumer. Jika dari keluarga, ataupun teman, akan muncul perasaan takut dimarahi atau dijauhi. Seperti itulah ketika melihat ada misscall di smartphone yang pada akhirnya membuat ketergantungan atau merasa gelisah jika tidak memegang smartphone.
  • Gangguan Terhadap Pola Tidur
    Banyak orang merasa sulit untuk beristirahat atau tidur nyenyak karena adanya notifikasi yang muncul sepanjang malam. Cahaya dari layar ponsel dan suara notifikasi yang tiba-tiba dapat mengganggu pola tidur, hal itu akan menjadi sulit untuk mencapai tidur yang nyenyak dan berkualitas. Kurangnya tidur yang baik dapat berdampak langsung pada kesehatan, termasuk mengurangi kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi, serta meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti kecemasan dan depresi. Oleh karena itu, penting untuk meminimalkan gangguan notifikasi saat beristirahat untuk memastikan mendapatkan kualitas tidur yang baik dan mendukung kesehatan mental secara keseluruhan.
  • Gangguan Terhadap Peningkatan Stres
    Ketika notifikasi muncul, otak merespons dengan kewaspadaan yang terkadang mengarah pada kecemasan. Setiap notifikasi baru yang masuk akan mengirimkan sinyal ke dalam otak, kewaspadaan ini adalah respons alami tubuh terhadap stimulus yang tiba-tiba, sebagai mekanisme bertahan hidup untuk waspada terhadap potensi bahaya. Namun, dalam konteks modern, di mana notifikasi tidak berhenti datang, respon ini justru bisa menjadi sumber stres yang berlebihan. Saat notifikasi muncul terus-menerus, otak tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk benar-benar beristirahat dan pulih. Akibatnya, hal tersebut mengalami peningkatan stres secara keseluruhan. Ini karena otak terus-menerus berada dalam keadaan siaga, yang melelahkan secara mental. Otak terpaksa bekerja lebih keras untuk memproses informasi yang masuk dan untuk memutuskan apakah notifikasi tersebut penting atau tidak.
    Secara fisik, hal ini dapat menyebabkan masalah seperti sakit kepala. Secara mental, stres dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Selain itu, kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi juga menurun, yang berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup. Penting untuk mengelola notifikasi dengan bijak dan memberikan waktu bagi otak untuk beristirahat. Mengatur waktu untuk tidak memeriksa ponsel, mematikan notifikasi yang tidak penting, dan berlatih teknik relaksasi seperti meditasi atau olahraga dapat membantu mengurangi stres.

Oleh karena itu, notifikasi yang terus-menerus dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental. Meskipun teknologi memiliki nilai positif seperti memperkuat konektivitas dan akses informasi, gangguan yang disebabkan oleh notifikasi bisa mengganggu konsentrasi, meningkatkan ketergantungan terhadap smartphone, mengganggu pola tidur, dan meningkatkan stres. Dengan memahami dampak notifikasi pada kesehatan mental, Gen Z dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelola penggunaan teknologi dengan lebih baik. Ini termasuk mematikan notifikasi yang tidak penting, mengatur waktu untuk tidak memeriksa ponsel, dan berlatih teknik relaksasi. Dengan demikian, hal tersebut dapat menjaga keseimbangan mental dan fisik yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengatasi dampak negatif notifikasi terhadap kesehatan mental, ada beberapa langkah yang dapat diambil, di antaranya:

  • Penting untuk mengatur notifikasi dengan bijak. Matikan notifikasi yang tidak penting dan gunakan fitur “Do Not Disturb” pada waktu-waktu tertentu, terutama saat bekerja atau beristirahat.
  • Tetapkan batasan penggunaan smartphone. Buatlah jadwal waktu tanpa smartphone, misalnya saat makan atau sebelum tidur. Menggunakan aplikasi pengatur waktu layar juga dapat membantu memantau dan membatasi penggunaan harian smartphone, sehingga tidak terjebak dalam kebiasaan memeriksa ponsel secara berlebihan.
  • Untuk mengelola pola tidur yang lebih baik, jauhkan smartphone dari tempat tidur untuk menghindari godaan memeriksa notifikasi di malam hari.
  • Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, atau yoga untuk membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Aktivitas fisik secara teratur juga penting untuk mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kualitas tidur. (*)