Oleh: Syamsul Rizal Hasdy

_______
PERTAMA-tama saya ucapkan innalillahi wa’inna ilaihi rajiun dan turut berduka cita atas meninggalnya saudara kita Bung Ahmad Ishak, Ketua DPRD Tidore Kepulauan dan kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Semoga Allah melimpahkan almarhum surga tempatnya. Aamiin.

Sosok Ketua DPRD Tikep adinda Ahmad Ishak di mata saya adalah anak yang baik dan santun. Saya kenal Ahmad Ishak bukan baru setahun dua tahun tetapi sejak masa kecil SD saya di Tongowai Tidore. Orang tua Ahmad Ishak tinggal di Gurabati, sedangkan nenek dan kakeknya tinggal di Tongowai, tepat rumahnya di belakang rumah nenek saya.

Masa kecil kami suka bermain mobil-mobilan yang kami buat berdua dari gabah, rodanya kami pakai sendal dipotong bulat kemudian dipasangkan dengan lidi. Setiap musim panen buah pala, saya dan almarhum Ahmad Ishak suka diajak manjat buah pala di kebun kakeknya di belakang kampung Gurabati. Nama daerah kebunnya Taran.

Sampai suatu ketika kami berdua dikasih beberapa kilo buah pala kering oleh kakeknya sebagai hadiah untuk dijual dan hasil jualannya kami berdua bagi untuk beli perlengkapan sekolah.

Ahmad Ishak juga anak yang penyabar dan ulet, pekerja keras tapi suka ngerjain saya dengan bercanda. Kami berdua pernah angkat air minum pakai bambu (kam dalam bahasa Tidore) dari sebuah sumur yang jaraknya lumayan jauh kurang lebih hampir 2 kilometer dari rumah kami berdua di daerah Debu-debu ke Gamsung Tongowai Tidore. Dalam perjalanan bambu (kam) yang berisi airnya almarhum Ahmad Ishak jatuh dan pecah karena licin dan jalan menuju Debu-debu saat itu masih berbatu-batu belum sirtu dan aspal seperti saat ini.