Tandaseru — Dinas Kesehatan Kota Ternate, Maluku Utara, mengungkap angka kematian ibu hamil saat melahirkan di Kota Ternate pernah mengalami peningkatan di tahun 2021.

Peningkatan ini pun terbilang drastis dibanding tahun 2020 yakni dari 3 kasus naik menjadi 6 kasus. Sementara di 2022 sampai dengan memasuki akhir triwulan I ini belum ada kasus tersebut.

Kepala Dinkes Kota Ternate Nurbaity Radjabessy mengatakan, rata-rata kasus kematian ibu hamil disebabkan oleh keterlambatan penanganan medis. Di mana, saat masa pandemi Covid-19 kebanyakan ibu hamil tak mau menjalani persalinan di rumah sakit karena takut dinyatakan positif terpapar corona.

“Tapi mudah-mudahan di tahun 2022 komitmen kita bersama dengan kita menggodok vaksinasi kepada ibu hamil mudah-mudahan ini bisa teratasi,” jelas Nurbaity kepada tandaseru.com, Senin (28/3).

Selain vaksinasi Covid-19 terhadap ibu hamil, lanjut dia, Dinkes perlu memaksimalkan pelaksanaan penyuluhan edukasi serta pendampingan terhadap ibu hamil. Pelaksanaan penyuluhan dan pendampingan ini akan dilaksanakan oleh setiap bidan yang ada di masing-masing kelurahan.

Ibu hamil pun diimbau agar harus melakukan pemeriksaan rutin tentang kehamilannya ke bidan minimal 6 kali dan ke dokter minimal 2 kali untuk mengetahui ada tidaknya penyakit lain yang dialami.

Begitu memasuki saat melahirkan, ibu hamil diharapkan dapat melakukan persalinan di rumah sakit atau puskesmas sehingga ditangani secara medis dan dirawat sesuai standar yang berlaku.

“Dia harus digiring ke fasilitas kesehatan karena ada perawatan yang diberikan kepada ibu menyusui, ibu melahirkan sama bayi baru lahir, kita sesuai dengan standar operasionalnya,” pungkasnya.