Tandaseru — Jelang perayaan hari raya Idul Adha, Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Utara (Halut) melalu Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) turun ke pasar untuk memantau perkembangan harga sembako.
Kepala Disdagperin Halut, Nyoter Koenoe kepada awak media menyatakan, 17 Juli lalu pihaknya sudah melakukan pengawasan sekaligus mengecek harga sembako jelang Idul Adha.
“Kami sudah lakukan sidak dan pengawasan langsung guna mengontrol harga Sembako jelang lebaran. Ada juga produk makanan yang kedaluwarsa yang ditemukan. Tetapi tidak banyak, dan pemilik kelontong juga sudah diperingatkan,” ujar Nyoter, Selasa (21/7).
Nyoter bilang, ada beberapa item harga barang yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat telah dicek ulang harganya. Diantaranya beras Bulog Rp 10.500 per kilogram, beras Putra Kembar Rp 35.000 per kg, beras Bunga Tulip Rp 12.000 per kg, beras Bola Mas Rp 14.000 per kg, beras Labi-Labi Rp 12.500 per kg, beras Spesial Rp 13.500 per kg, dan beras Kristal Rp 13.000 per kg.
Lalu gula pasir Rp 17.000 per kg, minyak goreng curah Bukit Zaitun Rp 15.000 per kg, minyak goreng kemasan Bimoli Rp 18.000 per kg, mentega curah Blue Band Rp 30.000 per kg, mentega curah Amanda Rp 14.000 per kg, susu Rp 12.000 per kaleng, dan tepung terigu Rp 10.000 per kg.
Telur Ayam Rp 30.400 per kg, daging sapi Rp 110.000 per kg, ayam pedaging Rp 42.000 per kg, ayam kampung Rp 100.000 per kg, kacang tanah Rp 35.000 per kg, kacang hijau Rp 35.000 per kg, bawang merah Rp 55.000 per kg, bawang putih Rp 35.000 per kg, cabai Rp 45.000 per kg, tahu Rp 13.000 per kg, tempe Rp 25.000 per kg, wortel Rp 20.000 per kg, kentang Rp 20.000 per kg, kol Rp 15.000 per kg, ubi kayu Rp 12.000 per kg, garam Rp 3.000 per bungkus, serta jagung Rp 6.000 per kg.
“Dari daftar harga, ada penurunan pada harga gula. Yang sebelumnya mencapai Rp 22.000 per kg, saat ini hanya Rp 17.000 per kg. Daftar harga tersebut di ambil pada 17 Juli 2020 ketika petugas dari Disdagperin turun ke lapangan untuk melaksanakan pengawasan,” terang Nyoter.
Sementara itu, Kepala Bulog Tobelo, Amran Ibrahim menyatakan, stok beras pada posisi aman hingga tahun berikut.
“Stok beras aman sampai tahun 2021. Saat ini masih tersedia sekitar 1.580 ton beras di dalam gudang. Untuk stok yang dikeluarkan per bulannya saat ini hanya milik TNI. Dimana kebutuhan beras per bulannya hanya 14 ton. Stok ini bisa habis di akhir tahun jika ada pembagian beras dari Dinas Sosial dan ada operasi pasar murah. Karena pandemi Covid-19 sehingga giat pasar murah sementara ini dihentikan,” paparnya.
Tinggalkan Balasan