Tandaseru — Anggaran Penanganan Covid-19 Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara dialokasikan sebesar Rp 56 miliar. Namun hingga Juni ini, anggaran tersebut baru terserap Rp 12 miliar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Halut, Fredy Tjandua mengungkapkan, Rp 12 miliar tersebut lebih banyak terpakai pada jaring pengaman sosial. Pencairan tahap satu sendiri dilakukan sebanyak Rp 6 miliar.

“Kemudian pengadaan APD, insentif dan kebutuhan lainnya untuk penanganan Covid-19 di Halut,” ungkapnya.

Fredy bilang, alokasi untuk jaring pengaman sosial masih sementara ditahan. Pasalnya, Pemda masih memfokuskan diri untuk penyiapan fasilitas isolasi.

“Karena jumlah pasien di Halut terus bertambah,” kata dia.

Fredy memaparkan, dari total Rp 56 miliar tersebut penggunaan untuk bangunan fisik yang memakan anggaran besar adalah Ruang Isolasi RSUD Tobelo. Anggaran ini belum terealisasi.

Ada juga Rp 3,5 miliar untuk RS Bergerak Kao yang juga belum terealisasi.

“Pembangunan ruang isolasi juga untuk mengantisipasi pasien Covid-19 yang terus bertambah. Jadi nantinya ini juga menjadi item prioritas jika jumlahnya sudah melebihi dari ruang perawatan di RSUD maupun Rusunawa yang saat ini menjadi Rumah Sakit sementara yang merawat pasien Covid-19,” pungkasnya.