Tandaseru — Satu pasien positif Covid-19 yang tengah dikarantina di Hotel Sahid Bela Ternate berontak dan memecahkan kaca di kamar hotelnya. Pasien berinisial DL asal Kota Ternate tersebut diduga frustasi lantaran kelamaan menjalani karantina.
Salah satu saksi mata, S, yang dihubungi via sambungan telepon mengungkapkan, insiden tersebut terjadi Sabtu (13/6) malam sekitar pukul 20.00 WIT.
“Saat itu saya lagi salat Isya di kamar. Tiba-tiba kedengaran bunyi kaca pecah. Awalnya saya pikir petugas cleaning service yang pecahkan kaca,” ungkap S yang juga berstatus positif Covid-19 kepada tandaseru.com.
Usai kaca pecah, S mendengar teriakan dari balik luar kamarnya yang berbunyi “Onco (panggilan untuk anak bungsu, red), istigfar, Onco”.
Penasaran, S pun keluar kamar. Ternyata DL yang menghuni kamar nomor 1314 lah yang memecahkan kaca dan berontak. DL juga mengunci pintu dari luar sehingga membuat pasien lain mengkhawatirkan kondisinya.
“Saya bantu buka pintu juga, bersama kakak laki-laki DL yang juga dikarantina di lantai 4. Kami minta kunci cadangan di perawat tapi perawat lama karena harus pakai APD,” terang S.
Begitu pintu akhirnya berhasil didobrak, DL lalu dipindahkan di kamar lain bersama kerabatnya. Selain kondisi psikisnya mengkahwatirkan jika ditinggal sendiri, di kamarnya juga berhamburan pecahan kaca.
“Maitua stres karena sudah 2 bulan dikarantina. Sementara maitua punya anak kecil di rumah,” ucap S.
S bilang, pasien yang dikarantina di Sahid rata-rata berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Sebab pasien yang memiliki gejala sakit langsung dievakuasi ke RSUD Chasan Boesoirie.
“Saya sendiri sudah sembilan kali swab test dan tetap hasilnya positif tanpa gejala,” pungkasnya.
Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Utara maupun Kota Ternate yang berupaya dikonfirmasi hingga berita ini ditayangkan belum memberikan tanggapan.
Tinggalkan Balasan