Tandaseru – Sejumlah mahasiswa lingkar tambang PT Aneka Tambang di Halmahera Timur menggelar aksi unjuk rasa dan memblokade jalan masuk PT Antam Buli, Rabu (10/6). Aksi ini dipicu kekesalan mahasiswa yang menilai manajemen Antam tak transparan terkait anggaran beasiswa dan penanganan dampak Covid-19.
Koordinasi aksi, Rusman Ciliu menyatakan, aksi yang dilakukan tersebut adalah bagian dari keresahan para mahasiswa yang berada di lingkar tambang. Dia bilang, Antam telah memotong anggaran beasiswa tanpa ada kesepakatan bersama.
“Beasiswa dari PT Antam per orang sebesar Rp 1 juta. Akan tetapi dipotong sampai 40 persen tanpa ada kesepakatan bersama,” ungkapnya.
Rusman bilang, beberapa bulan lalu pihaknya sempat menggelar demo untuk persoalan yang sama. Pihak Antam pun sepakat membuat MoU baru, namun tanpa melibatkan mahasiswa.
“Kami merasa dikhianati, karena sudah sepakat buat MoU baru tetapi tidak melibatkan kami, dan MoU baru itu pun tetap ada pemotongan. Padahal kami sudah minta kalu MoU baru tidak ada lagi pemotongan,” kata dia.
Menurut Rusman, Manajemen Antam mengaku pemotongan dilakukan lantaran perusahaan belum maksimal beroperasi di tengah pandemi.

“Tapi kenyataan di lapangan di beberapa titik pertambangan seperti Pulau Pakal dan Mornopo terlihat masih ada aktivitas seperti biasa,” ujarnya.
“Dan bukan hanya anggaran beasiswa (yang dipotong). Ada juga bantuan Covid-19, bagi mahasiswa yang tidak pulang mendapat Rp 500 per orang. Tetapi banyak mahasiswa yang tidak dapat. Ini yang disesali mahasiswa yang ada di lingkar tambang,” pungkasnya
Aksi yang dilakukan sejak pagi hingga sore itu belum mendapat tanggapan pihak Antam. Rencananya hari ini akan digelar hearing antara Antam dan pendemo yang dimediasi Camat Maba.
Tinggalkan Balasan