Tandaseru — 2.354 warga Maluku Utara telah menjalani rapid test. 131 orang diantaranya dinyatakan reaktif. Hal ini diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malut dr. Alwia Assagaf, Rabu (6/5).

Dari 131 orang yang hasilnya reaktif, 58 orang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG), 39 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 7 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 27 orang yang melakukan perjalanan dari daerah terjangkit. Sedangkan 2.223 orang lainnya memiliki hasil rapid test non reaktif.

“Saat ini yang sementara dirawat di RSUD Chasan Boesoirie sebanyak 12 kasus positif Covid-19 (termasuk 1 konfirmasi Demak), 3 orang Kasus PDP dan 2 orang ODP. Dan yang menjalankan karantina di Sahid Hotel sebanyak 52 orang dengan rincian 23 pasien terkonfirmasi positif, 18 OTG, 6 ODP, 1 PDP,  dan 4 pelaku perjalanan (pendatang dari daerah terjangkit,” ungkap Alwia.

Hingga kini, Gugus Tugas COVID-19 Maluku Utara mencatat, berdasarkan hasil pengolahan data di Pusat Data dan Informasi yang diperoleh dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota, dan KKP Kelas III Ternate, jumlah OTG sebanyak 483 kasus, OPD 151 kasus, PDP 9 kasus. Sementara status kasus terkonfirmasi  positif COVID-19 sebanyak 50 kasus dan jumlah kasus sembuh COVID-19 sebanyak 5 orang.

Alwia bilang, jumlah OTG ada pengurangan signifikan sebanyak 32 dikarenakan selesai masa pemantauan namun ada juga penambahan di beberapa kabupaten/kota berdasarkan hasil tracking terhadap pasien positif.

“Untuk kasus ODP ada pengurangan 3 orang secara keseluruhan di beberapa kab/kota karena selesai masa pemantauan. Namun di Kepulauan Sula ada penambahan sebanyak 3 orang. Begitu juga kasus PDP di Sula bertambah 1 orang,” pungkas Alwia.