Tandaseru — Sekitar 57 unit proyek pembangunan fasilitas pendidikan untuk SD dan SMP di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2024 diduga menyisakan masalah.

Pasalnya, dari puluhan proyek, seperti ruang laboratorium komputer, rumah dinas guru, ruang kelas, ruang tata usaha, ruang kelas UKS, dan sejumlah bangunan lainnya telah dicairkan 100 persen meski ada yang progres fisiknya belum selesai.

Proyek fisik bernilai puluhan miliar rupiah ini yang sudah selesai 100 persen dikerjakan yakni rumah dinas guru dan ruang laboratorium komputer SD Negeri di Desa Juanga.

Sementara bangunan lainnya, belum kelar dikerjakan. Seperti pada pemasangan instalasi listrik, kusen pintu jendela, plesteran, plafon, rangka atap, les plang, atap, balok teras, lantai keramik, acian dan cat dinding. Bahkan ada yang baru dibangun pondasi pembangunan seperti laboratorium IPA SMP Negeri 15 Morotai.

Padahal, proyek fisik puluhan pembangunan di SD dan SMP ini sudah ada kerja sama atau telah mendapat pendampingan hukum dari Kejaksaan Negeri Morotai.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pulau Morotai Morotai Ujang Bagindo saat dikonfirmasi mengarahkan agar masalah ini ditanyakan langsung kepada Kadis Pendidikan Morotai, Syafrudin Manyila.

“Saya tidak terlalu hafal jumlahnya, ini harus konfirmasi ke kadis, tidak mungkin tanya ke saya, karena itu kadis yang tahu, saya kan awal saja, karena pekerjaan terakhir kan ada di kadis yang sekarang. Jadi, saya tidak tahu yang detail itu, atau tanya di PPK saja, karena yang DAK itu PPK nya Ari di PUPR,” kata Ujang yang mantan Plt Kadis Pendidikan, Jumat (10/1).

Ujang pun mengaku tidak mengetahui persoalan pencairan anggaran atas proyek tersebut.

“Itu juga kalian tanya langsung di kadis, karena kalau itu kami kurang tahu,” timpalnya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Pendidikan Morotai, Syafrudin Manyila membantah bila proyek ini belum tuntas 100 persen.

“Tidak mungkin pekerjaan belum selesai lalu anggaran sudah cair 100 persen. Tidak mungkin lah, coba kalian konfirmasi ke PPK,” bantahnya.

Ditanya berapa jumlah anggaran proyek tersebut, Syafrudin mengaku tidak tahu.

“Saya tidak tahu jumlahnya berapa, tapi yang jelas setahu saya ada tersisa itu ada beberapa, tapi pihak ketiga berkomitmen dengan PPK itu diselesaikan tanggal 31 Desember 2024,” terangnya.

Syafrudin bilang, pembangunan tersebut tidak ada masalah. Namun, dia mengaku memang ada sedikit keterlambatan pekerjaan.

“Yang lain no problem lah, beberapa yang keterlambatan, tapi tanya di PPK dulu yang lain kan DAU jadi kita sudah tidak tahu mana DAK mana DAU. Karena DAU sebagian kan luncuran,” tambah dia.

Lanjut dia, untuk total pagu anggaran DAK fisik tahun 2024 untuk PAUD senilai Rp 256.640.000.

“SD senilai Rp 8.615.066.000, dan SMP Rp 10.341.848.000, jadi itu total anggarannya yang bersumber dari DAK 2024,” rincinya.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ode Ari Junaedi Wali yang dikonfirmasi terpisah enggan memberikan tanggapan hingga berita ditayangkan.

Ardian Sangaji
Editor
Irjan Rahaguna
Reporter