Tandaseru — Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Pulau Morotai periode 2021-2024, Reagan R Somampow, menyoal keabsahan muscab HIPMI Morotai 2024-2028 pada 3 Juni 2025 yang menghasilkan Sutikno Ali sebagai ketua.
Reagen menyatakan, muscab yang tersebut cacat prosedur. Ia juga menyentil kehadiran Rio C Pawane sebagai mantan bendahara HIPMI tanpa persetujuan dirinya adalah cacat prosedur.
“Dalam peraturan organisasi HIPMI, muscab hanya dapat digelar bila disetujui oleh ketua umum dan sekretaris umum, sementara Rio hanya menjabat sebagai bendahara umum,” ujar Reagen.
Pernyataan Reagen itu langsung dibantah mantan Ketua Bidang OKK HIPMI Morotai Fahmi Djaguna. Ia menegaskan, pernyataan Reagen sangat tidak substantif dan menunjukkan ketidakpahaman terhadap AD/ART HIPMI.
“Secara konstitusional, masa kepemimpinan saudara Reagen telah berakhir. Maka, tidak ada lagi kewenangan yang mengharuskan izin darinya untuk pelaksanaan musyawarah. Fakta bahwa organisasi telah memasuki masa vakum justru memperkuat dasar pengambilalihan oleh BPD HIPMI Provinsi Maluku Utara,” tegasnya kepada tandaseru.com, Jumat (6/6/2025).
Fahmi menjelaskan, muscab yang digelar pada 3 Juni 2025 adalah mekanisme penyelamatan organisasi oleh BPD. Bahkan muscab tersebut dipimpin langsung Ketua Bidang VII BPD HIPMI Provinsi Maluku Utara, Isnain Bailusy, yang juga menjabat sebagai Steering Committee (SC) provinsi.
“Sudahlah, mari kita berbenah, bukan membelah. Kepengurusan baru harus diberi ruang, bukan terus diserang,” ujarnya.
Ia juga menyatakan tudingan adanya intervensi Rio selaku Wakil Bupati Morotai dalam proses muscab adalah fitnah dan bentuk pencemaran nama baik serta bisa diproses secara hukum.
“Pak Rio hadir karena diundang, dan sebagai mantan bendahara umum HIPMI, beliau punya moral yang tinggi untuk memberi dukungan dan motivasi kepada para pengusaha muda Morotai. Menuding beliau melakukan intervensi adalah bentuk narasi sesat,” timpalnya.
Fahmi menekankan, HIPMI adalah institusi sah yang diakui negara, bukan milik pribadi atau kelompok. Oleh karena itu, setiap kader yang pernah menjabat harus menunjukkan sikap legawa dan profesional ketika masa tugasnya telah usai.
Ia pun mengajak seluruh elemen HIPMI, baik yang baru maupun yang lama, tetap bersama-sama membangun kembali semangat kewirausahaan di Morotai.
“Yang kita bangun bukan sekadar organisasi, tapi masa depan pengusaha muda Morotai. Mari saling menguatkan, bukan menjatuhkan,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan