Oleh: Abdurahman Hoda

_________

MEMASUKI tahun ketiga bukanlah waktu yang singkat. Terlebih ketika diamanatkan memimpin sebuah institusi pendidikan tinggi yang lahir dari semangat perubahan dan pemberdayaan masyarakat –Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan Banau (STPK Banau). Dalam kurun waktu ini, saya menjalani sebuah perjalanan yang penuh dinamika, tantangan, dan pembelajaran, sekaligus menyaksikan bagaimana benih-benih harapan mulai tumbuh menjadi karya nyata.

Sebagai Ketua STPK Banau, saya menyadari sejak awal bahwa tugas ini bukan sekadar tentang administrasi atau manajemen kampus. Ini adalah tentang membangun fondasi karakter, memperkuat visi bersama, dan menghidupkan kembali semangat bertani dan berwirausaha di kalangan generasi muda. Dinamika dan tantangan terus bergayut dengan waktu, dari persoalan minat masyarakat melanjutkan studi, hingga persoalan pembiayaan yang terus berhadapan dengan kualitas dan mutu penyelenggaraan Perguruan Tinggi Swasta.

Dalam tiga tahun terakhir, kami terus bergerak. Meningkatkan kualitas pengajaran, membangun jejaring dengan dunia usaha dan dunia industri, menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah dan komunitas lokal, serta mengembangkan program-program pemberdayaan masyarakat berbasis lahan tidur dan potensi farm entrepreneurship. Kami tidak ingin menjadi menara gading, tetapi ingin menjelma menjadi kampus yang membumi dan berdampak– hadir, menyapa, dan bermanfaat.

Saya bersyukur bisa berjalan bersama tim dosen dan staf yang berdedikasi tinggi, serta mahasiswa yang penuh semangat dan kepedulian terhadap masa depan pertanian bangsa. Bersama-sama kita belajar bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Dan dari STPK Banau, sebuah gerakan kecil bisa menjadi inspirasi nasional.

Tiga tahun ini juga penuh refleksi. Kami belajar dari kekurangan, memperbaiki yang belum tepat, dan terus menyesuaikan diri dengan tantangan zaman. Digitalisasi, perubahan iklim, dan dinamika ekonomi global menuntut kampus kecil seperti kami untuk tetap adaptif dan inovatif, tanpa kehilangan akar kearifan lokal yang menjadi kekuatan utama kami.

Tugas dan tanggung jawab besar ada di pundak saya untuk mewujudkan visi besar kami yaitu membangun sumber daya manusia pertanian yang unggul, berjiwa wirausaha, dan berakar kuat pada nilai-nilai kearifan lokal. Saya juga terus mengajak sivitas akademika untuk “Berkarya dari Desa, Menginspirasi Nusantara”, mencerminkan jati diri dan semangat kampus kita. Bahwa dari desa—dari akar rumput bangsa—kita memulai karya dan inovasi. Kita yakini bahwa desa bukan sekadar tempat tinggal, tetapi pusat kehidupan, pusat pertumbuhan, dan sumber ketahanan pangan bangsa. Maka dari sanalah, kita ingin memberi inspirasi bagi Maluku Utara khususnya dan Nusantara pada umumnya.

Tahun pertama (2023) saya datang berhadapan dengan bermacam persoalan baik secara internal dan eksternal yang membutuhkan kesabaran ekstra menguraikan dan meletakan kembali pondasi-pondasi yang kuat, rencana strategi diatur untuk lima tahun kedepan agar kampus ini tetap berada pada jalur yang telah dirintis pendahulu-pendahulu sebelumnya.

Tahun kedua (2024), kita membuat sebuah perubahan besar dan berani, yaitu memindahkan kampus yang awalnya beraktivitas di Desa Acango, menjadi seluruh aktivitas di Desa Goal dengan segala risiko dan konsekuensinya yang harus dihadapi. Namun dari segala resiko yang dihadapi, kami melihat ada potensi besar dan mimpi-mimpi besar kami yang harus diwujudkan dengan menempati 10 ha kampus Goal.

Kini, memasuki tahun ketiga (2025), saya melangkah dengan semangat yang sama walaupun persoalan masih terus mengintai – kita ingin bangkit, bahkan lebih kuat. Masih banyak cita-cita yang harus diwujudkan, banyak potensi yang menanti untuk dikembangkan. Saya percaya, dengan sinergi dan komitmen, STPK Banau akan terus tumbuh menjadi pusat pembelajaran dan pemberdayaan yang membawa manfaat luas.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah menjadi bagian dari perjalanan ini. Mari kita terus melangkah bersama, menumbuhkan harapan, dan memanen masa depan, agar STPK Banau menjadi kampus yang berdampak luas dan bermakna untuk masyarakat. (*)