Tandaseru — Insiden menghebohkan di malam masa tenang Pilkada serentak 2024 terjadi di depan Hotel Molokai, Desa Juanga, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Senin (25/11).

Seorang tim pemenangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pulau Morotai, Denny Garuda dan Qubais Baba bernama Ruslan Ahmad nyaris beradu jotos dengan diduga tim pemenangan pasangan calon Rusli Sibua dan Rio Christian Pawane.

Berdasarkan informasi yang dihimpun tandaseru.com, kronologi kejadian bermula dengan adanya keributan kedua tim pemenangan pasangan calon tersebut di depan Hotel Molokai, lantaran adanya dugaan praktek politik uang.

Akibat adanya keributan, hingga nyaris beradu jotos membuat uang milik Ruslan senilai Rp 1 juta lebih jatuh berhamburan di halaman Hotel Molokai.

Uang yang diduga dipakai untuk membayar suara itu dibantah oleh Ruslan. Menurut dia, uang tersebut adalah milik pribadi.

“Uang saya jatuh di depan hotel, di hotel kong bagi-bagi doi bagaimana?,” bantah Ruslan.

Ruslan menceritakan, keributan disebabkan dirinya menjadi sasaran ancaman dari sekelompok orang yang menyebutkan akan memukulnya.

“Mereka bilang mau pukul saya sampai mati,” ujar Ruslan.

Situasi semakin memanas ketika Ruslan berusaha membela diri dan nyaris baku hantam dengan sekelompok orang yang diduga dari tim pemenangan Rusli-Rio.

“Mari kalau kalian laki-laki gentle kita sama-sama, tiba-tiba saya hadapi satu dua orang, 2 menit kemudian 20 orang datang serobot dan saya lari,” tuturnya.

Sementara itu, relawan Rusli-Rio bernama Haidir membantah pernyataan Ruslan tersebut.

Haidir bilang, sebelumnya warga yang berada di jalan menuju Molokai sedang duduk santai sambil memantau jangan sampai terjadi praktek politik uang di Desa Juanga. Warga pun mencurigai bahwa Hotel Molokai dijadikan tempat untuk transaksi.

“Anak-anak berteriak bunuh, itu bukan tujuannya. Tetapi Ruslan menanggapi dengan perkataan siapa yang mau bunuh lalu Ruslan pergi mengambil benda keras,” jelas Haidir.

Atas tuduhan Ruslan itu, lanjut Haidir, warga menjadi marah dan menyerangnya.

“Setelah kita serang itu bermaksud panggil Ruslan untuk menanyakan maksud perkataannya apa dan sudah berapa banyak dia bunuh orang,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Pulau Morotai Ramla Molle yang kebetulan berada di Hotel Molokai meminta media untuk memberitakan kejadian ini.

“Media yang ada hari ini tolong ya, diklarifikasi di ini ya. Lapor sudah,” pinta Ramla.

Dalam situasi itu, beruntung petugas kepolisian bergerak cepat dan melerai massa sehingga situasi pun kembali kondusif.

Kasi Humas Polres Morotai, AIPDA Sibli Siruang saat dikonfirmasi mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.

“Kami sudah mengamankan dan kondisi aman terkendali,” tandasnya.​

Tandaseru
Editor
Tandaseru
Reporter