Oleh: Sabrin S. Mustafa
Kader Komisariat Hukum Unamin HMI Cabang Sorong
_______
...“waktu zaman kanda/yunda masih ber-HMI dulu, HMI mempunyai tradisi intelektual yang tidak diragukan, rebutan baca buku, berlomba mengeluarkan referensi, kajian dan aktivitas yang menumbuhkan nalar kritis lainnya. HMI itu solid, kritis dan idealis”.…
KATA-kata itu selalu terlontar setiap kali para kader saling berdialog, dan hampir selalu sama, lagi-lagi romantisme sejarah. Sejarah itu seakan-akan HMI hanya pada zaman mereka, dan kader sadar ini hanya terkungkung di balik ketiak sejarah.
Sudah 77 tahun HMI berdiri, perjuangannya sebagai bentuk perlawanan terhadap kebodohan, kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kezaliman. Sebagai organisasi masih bertahan hingga masa kini, karena sifat independensi atau tidak memihak sana sini. Selain itu, dari sifatnya ada satu peran penting mengapa organisasi ini masih tetaplah eksis sampai sekarang yaitu, konstitusi.
Konstitusi sendiri merupakan peraturan dasar yang seharusnya menjadi patokan dan pedoman seorang kader dalam menjalankan roda organisasi. Namun bagaimana kondisi HMI hari ini? Melihat dari sisi kualitas dan keaktifan kader hari ini sungguh jauh berbeda dengan HMI pada masa lalu. Kondisi ini diperparah dengan berbagai macam problematika yang terjadi dalam estafet kepemimpinan yang semakin krisis dan sampai hari ini banyak problem belum terselesaikan.
Sebagai seorang kader yang masih menempuh proses di HMI Cabang Sorong, melihat problematika yang terjadi dalam kepengurusan kali ini sungguh sangatlah ironis. Selain nilai-nilai kontitusi yang tidak dijalankan, ada segelintir kelompok yang tanpa rasa malu menodai himpunan ini dengan manipulasi-manipulasi mereka.
Amanah yang semestinya dapat menjaga integritas HMI, mereka justru mengeksploitasi dan merusak dasar konstitusi demi mencapai tujuan pribadi mereka. Maka, warna hijau dan hitam itu telah memudar di usia yang semakin senja.
Wallahualam. (*)
Tinggalkan Balasan