Oleh: Ahmad Yani Abdurrahman

________

MESKIPUN tidak sehangat Pilpres 2019 dan Pilkada DKI 2017, isu politik identitas kembali menghangat dalam dimensi politik lokal khususnya menjelang pilkada yang dilaksanakan secara serentak di seluruh termasuk di Provinsi Maluku Utara November 2024. Momentum kontestasi politik, isu politik identitas selalu menjadi diskursus di ruang publik.

Politik identitas menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Dalam dua event politik yang telah disebutkan di atas, politik identitas selalu menjadi stigma negatif yang dialamatkan kepada umat Islam khususnya kepada pada politisi Islam.

Terdapat kelompok atau golongan yang berpandangan penggunaan isu politik identitas bisa menjadi ancaman disintegrasi, kemajemukan dan keberagaman. Kelompok ini dikenal sebagai pemuja demokrasi, intelektual sekuler bahkan menjadi kaki tangan kapitalis, komunis termasuk zionis. Sedangkan kelompok lain berpandangan penggunaan isu politik identitas merupakan hal yang sah dan wajar di tengah iklim demokrasi di mana kebebasan berpendapat maupun berekspresi sangat dimungkinkan.

Kelompok ini berpandangan substansi dari politik identitas merupakan manifestasi dan artikulasi dari sebuah kepentingan bahkan bisa menjadi sarana sosialisasi dakwah yang mengedepankan nilai-nilai Islam dalam masyarakat.

Perbedaan pandangan tersebut tentunya menimbulkan sejumlah pertanyaan menarik untuk dikaji. Mengapa politik identitas menjadi begitu menakutkan bagi kelompok tertentu dan sebaliknya kemudian politik identitas selalu menjadi magnit dalam kontestasi politik bahkan cenderung dieksploitasi untuk kepentingan tertentu.

​Politik identitas, dua kata yang secara etimologis berbeda. Politik adalah sebuah aktivitas yang berkaitan dengan kebijakan mengatur pemerintahan dan masyarakat dalam bernegara, sedangkan identitas menggambarkan ciri atau jati diri yang melekat pada individu, kelompok maupun golongan sebagai pembeda antara satu dengan yang lain. Dengan demikian politik identitas dapat maknai sebagai cara mengelola dan menata keragaman kelompok masyarakat untuk tujuan dan kepentingan tertentu.