Tandaseru — Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara, Imran Jakub memastikan, pemangkasan anggaran di tahun 2023 menyasar dana alokasi umum (DAU).

“Saya belum dapat surat pemangkasan itu, namun jika Sekda mengatakan bahwa pemangkasan terbesar ada di Dikbud, maka saya berasumsi sumber anggarannya adalah DAU,” ujar Imran saat ditemui di kantor Gubernur Maluku Utara di Kota Sofifi, Selasa (21/11).

Imran bilang, pemangkasan tersebut lebih mengarah ke DAU, sementara untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) masih aman.

“Hanya saja kegiatan apa-apa saja yang dipangkas saya belum tau, akan kita sampaikan jika sudah ada datanya,” ungkapnya.

Ia mengaku, akan berkoordinasi dengan Bappeda soal pemangkasan kegiatan di Dikbud tersebut.

“Nanti Bappeda akan sampaikan ke kita soal rincian kegiatan yang dipangkas,” jelasnya.

Menurutnya, jika pemangkasan dilakukan terhadap kegiatan fisik maka tidak terlalu berdampak.

“Yang kami khawatirkan jika kegiatan pelatihan yang dipangkas, ini sangat berdampak,” katanya.

Sekadar diketahui, Pemprov Maluku Utara terpaksa memangkas sejumlah program di tahun 2023 demi penghematan.

Pemangkasan ini menyasar sejumlah program di OPD Pemprov Maluku Utara dengan total pagu sebesar Rp 1 triliun.

Kegiatan yang dipangkas di tahun 2023 ini kemudian dianggarkan kembali dalam APBD 2024.

Anggaran tersebut terdiri atas belanja modal senilai Rp 420 miliar, belanja barang dan jasa Rp 524 miliar, serta belanja hibah lainnya.