Tandaseru — Harga gula pasir di Kota Ternate hingga saat ini masih terbilang mahal. Stok gula di gudang Bulog Subdivre Wilayah I Ternate pun diprediksi tak akan mencukupi hingga Idul Adha nanti.

Pantauan tandaseru.com di Pasar Hieginis, Pasar Percontohan dan Pasar Dufa-Dufa, gula per kilogram rata-rata dijual Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu. Sedangkan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan hanya Rp 12.500 per kg.

Kepala Bulog Ternate, Armin Banjar yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (21/7) menyatakan, persediaan gula di gudang saat ini hanya 56 ton. Sementara permintaan konsumen di Ternate per harinya bisa mencapai 5 ton.

“Permintaan konsumen dalam sehari bisa mencapai 5 ton, jadi dengan stok yang ada tidak mampu bertahan hingga lebaran nantinya,” ungkap Armin.

Saat ini, Bulog mengaku tengah membuat permintaan gula pasir sebanyak 50 ton. Ini untuk menyiasati kekurangan stok pada Idul Adha nanti.

“Bulog tidak bisa menahan stok gula karena makin lama gula terjual maka kami akan rugi. Bulog membeli gula dengan pinjaman bank, sehingga jika lama terjual maka lebih besar bunganya. Jika cepat terjual perputarannya juga cepat,” terang Armin.

Armin mengakui, rata-rata pedagang menjual di atas HET. Para pedagang enggan mengambil gula dari Bulog lantaran harga jualnya harus disesuaikan dengan HET.

“Tapi dalam waktu dekat harganya akan turun karena saat ini ada produksi gula besar-besaran,” ujarnya.

Rahmat, salah satu pedagang di Pasar Hieginis menilai, harga gula Rp 16 ribu per kg tergolong murah. Sebab jika dibandingkan Idul Fitri lalu harga gula saat ini sudah turun jauh.

“Idul Fitri kemarin harganya sampai Rp 22 ribu per kilogram. Jadi saat ini sudah tergolong turun,” kata dia.