Tandaseru — Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan, Malik Muhammad menyoroti banjir yang melanda tiga desa di Kecamatan Oba awal pekan kemarin. Kepada tandaseru.com, Malik menyatakan Pemerintah Kota Tikep belum punya perencanaan matang terkait bencana.
“Seharusnya pemerintah sudah punya langkah ikhtiar soal bencana-benacana seperti ini, terutama menginventarisir jumlah kali mati yang perlu dinormalisasi. Tapi ini kan tidak ada,” ungkapnya, Rabu (8/7).
Malik menjelaskan, dalam hasil rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perumahan dan Permukiman, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah beberapa hari lalu belum ada kesimpulan terkait kapan Pemkot akan menangani langganan banjir di tiga desa tersebut.
“Lagi-lagi kendalanya anggaran. Seharusnya bencana seperti ini anggarannya sudah disiapkan dan tidak bisa dipakai untuk yang lain. Karena kita tidak tahu bencana itu datang,” ujar Ketua Fraksi Partai Nasdem ini.
Malik menjelaskan, dana untuk bencana pada tahun anggaran 2020 sebanyak Rp 500 juta. Namun pandemi Covid-19 membuat anggaran tersebut mengalami refocusing menjadi Rp 300 juta.
“Dan masih ada Rp 200 juta, tetapi Rp 100 juta sudah dipakai untuk tangani bencana non alam, maka tinggal Rp 100 juta lagi. Tapi sisanya itu masih tunggu layangkan surat ke Keuangan agar bisa menggunakan anggaran itu. Kondisi musibah model ini, kita masih urus administrasi,” sesalnya.
Malik berujar, Pemkot masih lemah dalam hal koordinasi.
“Seharusnya Pemkot bisa berkoordinasi dengan BWS (Balai Wilayah Sungai) agar bisa membantu untuk normalisasi,” tandasnya.
Dia berharap, dalam waktu dekat SKPD sudah bisa menangani persoalan banjir di Desa Kosa, Koli dan Toseho itu.
“Intinya SKPD harus cepat mencari ekskavator untuk cepat lakukan penggarukan dan normalisasi, agar masyarakat mulai merasa nyaman. Kami khawatir jangan sampai hujan deras kembali akan mengalami hal yang sama, apalagi persoalan ini sudah berulang kali terjadi,” desaknya.
Menanggapi pernyataan Komisi III tersebut, Wali Kota Tikep, Capt. Ali Ibrahim saat diwawancarai mengatakan penanganan banjir di tiga desa akan dilakukan dalam waktu dekat. Ali bilang, ia telah meminta instansi terkait untuk turun tangan.
“Iya, soal banjir itu untuk jangka pendek atau dalam waktu dekat ini segera akan ditangani. Instansi terkait antara lain BPBD dan PU saya sudah minta bergerak cepat menangani,” terangnya, Rabu (8/7).
Ali menjelaskan, banjir yang melanda tiga desa itu akibat kali mati yang sudah tertumpuk material. “Makanya perlu pengerukan serta normalisasi, agar aliran air saat hujan bisa berjalan lancar di kali mati dan tidak meluap keluar,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan