Tandaseru — Tiga desa di Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, hampir setiap tahun selalu dihantui terjangan banjir. Pasalnya, kali mati di Desa Kosa, Koli dan Toseho telah dipenuhi material yang memaksa aliran air meluap ke luar.
Seperti yang terjadi pekan ini. Hujan deras yang terjadi sejak Minggu (5/7) membuat tiga desa tersebut kembali digenangi banjir. Bahkan arus transportasi di ruas jalan raya Desa Kosa sempat terganggu akibat genangan air yang memenuhi badan jalan.
Anggota DPRD Tikep Dapil II, Syafrisal Lasidji saat diwawancarai tandaseru.com membenarkan setiap terjadi hujan dengan intensitas tinggi tiga desa tersebut menjadi langganan banjir. Bahkan pemukiman warga sering terancam akibat air yang meluap dari kali mati itu.
“Tentu masalah ini perlu jadi perhatian serius Pemkot dalam waktu dekat ini. Ini situasi darurat yang perlu ditangani secara cepat, apalagi masalah ini bukan terjadi kali ini saja, setiap tahun hal yang sama sering jadi keresahan warga setiap hujan deras,” tegas Syafrisal, Senin (6/7).
Sekretaris Fraksi Nasdem ini berharap Pemkot tidak tinggal diam dengan persoalan banjir tersebut. Sebab dikhawatirkan ke depan banjir bisa memakan korban jiwa.
“Perlu ada langkah cepat, apakah harus normalisasi kali mati atau mencari alternatif lain, agar masalah ini cepat bisa diatasi. Jika hujan terjadi di malam hari, masyarakat tidak bisa tidur pulas. Sampai kapan warga harus bersabar dengan menghadapi masalah ini?” ungkapnya.
Menurutnya, Pemkot sudah harus ada perencanan yang matang setiap tahun. Diantaranya mendata desa atau kelurahan yang rentan dilanda banjir.
“Jika Pemkot beralasan karena kondisi anggaran, harus cepat berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai agar bisa turut membantu dalam penanganan persoalan ini. Karena bukan hanya ancaman pemukiman warga saja, akses transportasi juga terganggu. Agar masyarakat merasa nyaman dan tidak panik ketika hujan terjadi,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan