Tandaseru — Air Terjun Balangkoyo yang punya ketinggian sekitar 100 meter merupakan salah satu potensi wisata di Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara.
Balangkoyo terletak di Desa Wailab, Kecamatan Mangoli Selatan. Dari Kota Sanana, butuh waktu 6 jam untuk mencapai air terjun itu.
Nama Air Terjun Balangkoyo sendiri belum begitu populer. Rata-rata pengunjungnya adalah anak muda. Bagi peminat foto landscape, Balangkoyo bisa jadi objek pemanja mata.

Jarak Tempuh
Dari Kota Sanana, traveler bisa menggunakan sepeda motor atau angkutan umum menuju pelabuhan feri di Desa Fukweu, Kecamatan Sanana Utara. Yup, untuk ke Desa Wailab harus nyeberang dulu, guys.
Jika menggunakan sepeda motor, harga tiket ferinya Rp 25 ribu. Rinciannya, tiket orang Rp 10 ribu dan kendaraan Rp 15 ribu. Sedangkan kendaraan roda empat total tiketnya jadi Rp 35 ribu.
Dalam seminggu ada dua kali pelayaran feri dari Sanana ke Mangoli. Tiap Jumat pukul 8 pagi dan Sabtu pukul 4 sore.
Pelayaran dengan feri ke Kecamatan Mangoli Tengah butuh waktu sejam. Namun keindahan laut Kepsul membuat perjalanan jadi tak membosankan.
Dari pelabuhan feri Mangoli Tengah, perjalanan ke Balangkoyo dilanjutkan dengan perjalanan darat sekitar 3 jam ke Desa Wailab. Nah, petualangan sesungguhnya dimulai setibanya di Wailab.
Air Terjun Balangkoyo harus ditempuh dengan berjalan kaki dari desa. Jarak tempuhnya sekitar 2 jam melewati jalan kebun dan sejumlah sungai kecil.
Sebelum berangkat ke lokasi, traveler harus siloloa (meminta izin) dulu pada tetuah di desa setempat. Ini ritual adat yang dipercaya masyarakat setempat. Tujuannya agar dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain minta izin, pengunjung juga akan membutuhkan jasa warga lokal sebagai penunjuk arah menuju lokasi air terjun.
Pengunjung
Meski butuh usaha untuk tiba di Balangkoyo, keindahannya mampu memikat hati para traveler. Kondisinya yang masih alami membuat Balangkoyo sempurna jadi tempat melarikan diri dari penatnya rutinitas.
“Air terjunnya indah. Pertama kali menginjakkan kaki di lokasi air terjun, jujur, saya sangat terkesima melihat pesonanya,” ungkap Rudiyanto (32 tahun), salah satu traveler yang ditemui tandaseru.com di Balangkoyo.
Untuk akses jalan, kata Rudi, saat ini masih dalam proses pembangunan. Kalau traveler tak ingin jalan kaki, cara lain adalah menggunakan sepeda motor trail.

“Begitu sampai, suara air jatuh, udara sejuk, pohon rindang, dan burung-burung ramai berkicau dijamin menenangkan jiwa,” ucapnya.
Dinginnya Air Terjun Balangkoyo juga dapat dinikmati dengan berenang. Namun traveler diingatkan untuk tetap berada pada jarak aman ya. Sebab curahan air setinggi 100 meter tersebut cukup kuat dan dapat membahayakan jika terlalu dekat.
“Lokasi ini masih sangat alami dan belum ada penjual makanan di sekitar sini. Jadi kalau Anda mau bertualang ke Air Terjun Balangkoyo, persiapkan stamina serta logistik dan keperluan pribadi yang cukup,” pungkas Rudi.
Tinggalkan Balasan