Tandaseru – DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Maluku Utara melaporkan pemilik akun Facebook bernama Ikhez ke Polda Malut. Ikhez dinilai telah melecehkan profesi perawat lewat komentarnya pada sebuah unggahan.

Ketua Divisi Organisasi dan Kaderisasi PPNI Malut, Ifan Husni mengungkapkan, laporan telah dilayangkan secara resmi ke Tim Cyber Polda Malut, Senin (18/5). Rencananya, besok (19/5) si pemilik akun akan dipanggil ke Mapolda untuk dimintai klarifikasi.

Ifan Husni (kiri) bersama rekan-rekannya saat melaporkan pemilik akun Facebook atas nama Ikhez. (ISTIMEWA)

“Pemilik akun itu diketahui tinggal di Kasturian (Ternate Utara, red). Tapi nama lengkapnya kita belum tahu,” ungkap Ifan.

Laporan ini berawal dari komentar Ikhez pada unggahan akun Facebook milik Ridho alias Zulfikar, salah satu pasien yang dirawat di RSUD Chasan Boesoirie. Unggahan tersebut sudah dihapus. Namun komentar Ikhez sempat ditangkaplayar dan disebarkan.

Dalam komentarnya, Ikhez menuliskan “dong itu pe karja cuma kase panik orang saja. Orang sehat bilang positif. Perawat kong bodoh bagitu (Mereka itu kerjanya cuma bikin panik orang saja. Orang sehat dibilang positif. Perawat kok bodoh).

Pernyataan Ikhez itu melukai hati para perawat yang lantas membawanya ke ranah hukum.

Ifan yang juga Ketua Komisariat PPNI RSUD Chasan Boesoirie menyayangkan keluarnya pernyataan semacam itu. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang membuat pekerjaan dan beban para tenaga medis bertambah.

“Sebenarnya banyak akun yang membuat status semacam itu, tapi yang lain tidak menyebutkan profesi tertentu secara spesifik. Nah, akun atas nama Ikhez ini sudah menyebut profesi tertentu dengan kalimat yang tidak enak didengar pula,” papar Ifan.

fan berharap, ke depan tak ada lagi warganet yang menuliskan komentar atau pandangannya tanpa memikirkan konsekuensi maupun perasaan pihak lain.

Sebagai orang yang merawat langsung pasien positif Covid-19, ia juga meminta warga tak lagi meragukan bahaya Covid-19 jika tak segera tertangani.

“Anjuran pemerintah selama ini sudah lebih dari cukup untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi ini. Sekarang semua kembali ke masyarakat, mau memutuskan penyebarannya atau bersikap masa bodoh dan biarkan virus terus menyebar,” tandasnya.

#DataTerbaruKasusCorona Maluku Utara per Senin (18/5). (Tandaseru/Hariyanto Teng)

Pantauan tandaseru.com, akun milik Ikhez memang beberapa kali membagikan unggahan yang menyudutkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan para tenaga medis. Seperti saat ia membagikan unggahan milik Ridho terkait 10 pasien Covid-19 yang kabur dari lokasi karantina pada 14 Mei.

Ikhez menuliskan “Ini so masuk kategori dizalimi oleh pemerintah. Petugas talalu kantara putar bale. Pertama bilang hasil tes belum keluar. Abis itu batariak di jalan-jalan bilang dong positif. Terus ngoni tau dong positif dari mana? Astagaaaa. Kalo kerja, kerja yang betul sadiki, jang kase putar bale masyarakat”.

Ikhez yang coba dikonfirmasi tandaseru.com lewat aplikasi Messenger hingga berita ini ditayangkan belum memberikan tanggapan.