Tandaseru — Janji Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara menyalurkan bantuan beras hingga kini belum juga terealisasi. Hal ini memunculkan tanda tanya publik. Pasalnya, Pemkab sebelumnya menjanjikan 337 ton beras untuk 16.887 Kepala Keluarga (KK) di Pulau Taliabu.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop-UKM) Kabupaten Pulau Taliabu, Muhlis Soamole mengatakan, rencana pengangkutan beras bantuan untuk masyarakat selama ini terkendala pembatasan akses pelayaran di Pelabuhan Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah. Pembatasan ini dikeluarkan Pemerintah Kota Luwuk-Banggai.
“Sehingga terjadi penundaan pemuatan beras,” tuturnya, Rabu (13/5).
Muhlis bilang, pasokan beras sudah tersedia dan baru bisa dimuat ke kapaluntuk dibawa ke Taliabu setelah Pemkot Luwuk-Banggai membuka kembali akses pelayaran ke luar daerah.
“Sementara ini beras sudah diarahkan ke kapal. Kami targetkan tiga hari sudah selesai pemuatan langsung menuju Taliabu. Selama ini sedikit kendala karena Pemerintah Luwuk Banggai melakukan pembatasan pelayaran di Pelabuhan Rakyat Banggai,” jelasnya.
Hal tersebut juga dibenarkan Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pulau Taliabu, Sutomo Teapon. Sutomo bilang, dipastikan beras bantuan akan tiba pekan ini juga.
“Kami berharap masyarakat dapat mengerti dan bersabar sebab pasokan beras bantuan yang dipasok dari Banggai terkendala kebijakan pembatasan pelayaran oleh Pemerintah Banggai,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan