Tandaseru — Jelang hajatan pesta demokrasi 2024, Buku Suba Institute Kota Ternate, Maluku Utara, melaksanakan workshop kerja sama lintas agama melawan politisasi agama, Sabtu (29/7). Workshop ini digelar di Kedaton Kesultanan Jailolo, Halmahera Barat, dan dibuka Sultan Jailolo Ahmad Sjah.

Workshop bertajuk “Program Penanganan Konflik Paham Keagamaan 2024” itu menghadirkan narasumber Kepala Badan Kesbangpol Halbar Hasnath Sowo, Kepala Kantor Kemenag Halbar Hasbullah Tahir, Jogugu Kesultanan Jailolo Gamaludin Alham Gafur, Ketua FKUB Halbar Martinus Djawa, dan akademisi UMMU Ali Lating, S.IP., MA.

Sultan Jailolo dalam sambutannya menegaskan, sebagai masyarakat adat harus bisa menjaga adat se atorang, karena semua isu-isu sekarang ini sudah bersiulan di berbagai media sosial.

“Maka dari itu kita harus menyaring dengan baik. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa di Halmahera Barat,” ucap Ahmad.

Menurutnya, persoalan Pilpres atau Pileg 2024 jangan sampai memecah belah warga, terutama keluarga.

“Dengan perkuat adat se atorang maka akan menyatukan keharmonisasi kita untuk melawan politisasi agama menjelang Pemilu 2024,” sambungnya.