Tandaseru — Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Waris Agono menjadi korban pencatutan identitas oleh oknum tak bertanggung jawab yang diduga melakukan aksi penipuan melalui aplikasi WhatsApp dan media sosial Facebook.

Dalam pernyataan resminya, Waris menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki akun Facebook dan menyampaikan klarifikasi kepada publik.

“Ada yang pakai foto dan nama saya untuk kejahatan. Saya tidak punya akun Facebook,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (17/6/2025).

Pelaku memanfaatkan nama besar Kapolda dengan modus berpura-pura sebagai Waris dalam komunikasi digital kepada sejumlah pihak. Salah satu pesan yang diterima korban menyebutkan permintaan untuk mencarikan mobil mewah jenis Pajero, seolah-olah atas perintah langsung Kapolda.

Pesan-pesan semacam ini disebar melalui akun palsu di media sosial dan aplikasi pesan singkat untuk menipu masyarakat.

Berdasarkan hasil pelacakan tim siber, pelaku diketahui berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Medan. Kepolisian tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk membongkar jaringan penipuan ini, yang diduga berkaitan dengan sindikat kejahatan siber yang lebih luas.

Jenderal bintang dua itu mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap pesan-pesan mencurigakan yang mengatasnamakan dirinya atau pejabat lainnya.

“Saya menghimbau kepada masyarakat jika ada nomor masuk mengatasnamakan saya, itu bukan saya. Hati-hati kepada masyarakat,” tegasnya.

Polda Maluku Utara bersama jajaran Polri akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memperketat pengawasan di dunia maya. Penegakan hukum dan edukasi publik juga akan digencarkan untuk menekan praktik penipuan digital yang semakin meresahkan.

Polri juga mengingatkan masyarakat agar selalu melakukan verifikasi terhadap informasi atau permintaan mencurigakan, terutama yang mengatasnamakan pejabat publik. Penyalahgunaan identitas di era digital merupakan kejahatan serius yang dapat menggerus kepercayaan publik jika tidak ditindak tegas.

Ika Fuji Rahayu
Editor
Yasim Mujair
Reporter