Tandaseru — Usai jebol dan meluapnya bendungan irigasi di kecamatan Ibu, Halmahera Barat, yang mengakibatkan empat desa terendam banjir, Balai Wilayah Sungai (BWS Maluku Utara turun ke lokasi untuk melakukan penanganan tanggap darurat.
Kepala Satker BWS Maluku Utara Renaldo saat dikonfirmasi, Jumat (25/4/2025), mengatakan pihaknya baru selesai mengecek lokasi. Langkah yang paling dekat adalah kegiatan tanggap darurat dan prioritasnya adalah perkampungan, perumahan dan tanggul.
“Kita proses administrasi sekitar satu minggu, lalu kita proses material-material dalam persiapan kerja, sehingga dalam waktu dekat kita akan mobilisasi material berupa giobek untuk peninggian tanggul antisipasi pada saat air sungai naik lagi dan tidak bisa menahan air yang masuk dalam perkampungan,” ujarnya.
Sementara ada dua titik, perkiraan panjangnya 100 meter di tiap titik. Hal tersebut dilakukan dengan membuat konstruksi sementara dengan giobek untuk tanggap darurat, untuk menahan lubang sungai di tanggul-tanggul yang kritis.
“Untuk bendungan irigasi yang rusak berat nanti kita tindaklanjuti dengan desain dan pengusulan kegiatan konstruksi untuk rehabilitasi atau pembuatan kembali,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan