Karena itu, politik yang kita usung adalah politik kemanusiaan, mengangkat harkat dan martabat semua orang, tidak mengejar kepuasan pribadi. Politik kemanusiaan adalah politik yang tidak ditentukan oleh apakah kita Golkar, PDIP, Demokrat, PKB, PKS, atau yang lainnya. Cara berpikir kita memang berbeda, tetapi karakter dan kemauan harus dapat memperbaiki keadaan: kemiskinan, kesenjangan, pengangguran, dan banyak hal lainnya.

Kemajuan Papua Selatan tidak datang dari luar, bahkan bukan sesuatu yang jatuh dari langit. Kemajuan harus kita ciptakan, dan politik kemanusiaan harus di atas segalanya. Kita jangan membiarkan politik kepura-puraan menggerogoti persatuan kita semua di Papua Selatan. Saya katakan ini sebagai pesan politik perubahan untuk kita semua, tidak hanya diri sendiri, tetapi termasuk kita yang akan maju menjadi petarung dalam perhelatan demokrasi 2024.

Tidak boleh ada rasa benci dalam politik, dan dendam kesumat. Kita harus berdiri dengan prinsip politik kolaboratif sebagai elemen penting untuk menjunjung nilai kemanusiaan, dan mengedepankan percakapan politik yang lebih produktif. Mari kita melihat ke depan, menyebarkan politik gagasan perubahan, sebab kekuasaan sejatinya adalah amanah Tuhan: akan bermanfaat jika berada di tangan orang bersih hati dan sikapnya, sebaliknya akan menjadi kotor jika berada di tangan orang jahat. (*)