“Karena saat rapat dengan PPK-nya laporan proyek tersebut sudah putus kontrak dengan kontraktor, namun saat dicek ternyata paket tersebut belum putus kontrak,” ungkapnya.

Ia bilang, progres pekerjaan setelah dicek ternyata bukan kontraktor yang bermasalah, namun keuangan daerah yang bermasalah sehingga tidak mendukung pengelolaan perusahaan.

“Tahun ini untuk provinsi kita tidak bisa bergerak banyak karena lebih fokus ke bayar utang, tapi kita tidak bisa tutup mata untuk masyarakat di sana. Jadi tahun ini harus selesai dengan jembatan-jembatan di sana,” tandasnya.